Selasa, 28 April 2020

PEMBAHASAN MENGENAIK KOLESTROL DAN PEMERISAAN MENGGUNAKAN CHOD-PAP

    Kolestrol merupakan salah satu komponen lemak. Zat ini di perlukan oleh tubuh untuk sebagai proses tertentu dalam tubuhdi samping zat gisi lain seperti karbohidrat ,protein,vitamin, dan mineral, diantaranya untuk membentuk hormone, dindin sel untuk membentuk energi.metabolisme dan sintesis kolestroldi produksi oleh tubuh kita sendiri. Organ yang memproduksi adalah hati, maka pada penderita penyakit hati menahun kadar kolestrol darahnya rendah. Selain dari hati kolestrol juga terdapat pada makanan seperti daging ayam, kuning telur, mentega, daging sapi, dan makanan produk susu. (Douglas,2001 )
    Setegah abad yang lalu kadar kolesterol darah yang tinggi dianggap tidak perlu di turunkan, kecuali jika lebih dari 300 mg/dl. Pada waktu itu tak jelas adanya antara penurunan kadar kolesterol dan menurunnya angka kesakitan dan kematian oleh penyakit jantung dan koroner. Meskipun sudah diketahui bahwa kolesterol ditemukan pada kelainan aterosklerotik yang dapat menyebabkan penyakit jantung, tetapi dianggap bahwa hal tersebut merupakan kelainan  degenerative pembuluh darah. Kadar kolesterol dalam darah yang tinggi merupakan factor resiko penyakit  jantung koroner. Baru diakui oleh dunia kedokteran setelah adanya Framingham study, suatu penelitian kohort yang terdiri atas laki-laki dan perempuan yang dimulai sejak tahun 1949. Dengan adanya data dari penelitian besar lain seperti Multiple Risk Factor Intervention trial ( MRFIT ) yang melibatkan 356.222 orang. Menjadi semakin jelas bahwa kenaikan kolesterol secara kurva lurus meningkatkan terjadinya serangan jantung. Oleh karena itu sangat penting untuk mengukur kadar kolesterol dalam darah. Untuk mengurangi resiko berbagai macam penyakit kardiovaskuler. (Kisjanto,2001) 
    Sejalan dengan makin meningkatnya keburtuhan dan tuntunan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih luas, bermutu dan lebih nyaman maka peningkatan derajat kesehatan kian diupayakan oleh pemerintah yang akhirnya berdampak terhadap peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan. Mencermati fenomena tersebut maka semakin banyak pula berdiri laboratorium klinik yang berupaya dalam membantu menegakkan diagnosis suatu penyakit. Salah satu parameter yang paling banyak dilakukan adalah penentuan kadar kolesterol total darah. Pemeriksaan ini merupakan salah satu pemeriksaan yang banyak dirujuk di samping glukosa, ureum, kreatinin, dan beberapa pemeriksaan lainnya. (Drajat,2002) 
    Dari tahun ke tahun, jumlah pasien yang memeriksakan kadar kolesterolnya terus mengalami peningkatan. Kolesterol total sendiri dihitung dari jumlah kolesterol total yang ada pada semua lipoprotein yang bersirkulasi di dalam darah. Terdapat 2 macam cara pengukuran kolesterol total yaitu pengukuran dengan menggunakan factor dan pengukuran dengan menggunakan standart. Kenyataan saat ini laboratorium klinik lebih menyukai pengukuran dengan menggunakan factor karena disamping prosedurnya yang lebih mudah dan lebih cepat, cara tersebut menggunakan reagens yang lebih sedikit dibanding dengan pengukuran dengan menggunakan standar yang harus menggunakan reagens standar pada setiap seri pemeriksaannya tetapi juga mempunyai keuntungan yaitu hasil pemeriksaannya lebih akurat.
    Bertitik tolak dari permasalahan tersebut  di atas, bahwa terdapat dua cara pengukuran pada pemeriksaan kolesterol total, maka penulis ingin mengetahui perbedaan antara pengukuran kadar kolesterol dengan menggunakan factor dan standar pada metode CHOD-PAD.
    
    Lipid atau lemak adalah senyawa heterogen yang mempunyai sifat umum relatif tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti eter, kloroform, serta benzena. Secara kimia lemak merupakan senyawa yang menghasilkan asam lemak  jika dihidrolisis atau merupakam kompleks alcohol yang akan membentuk ester jika digabungkan dengan asam lemak (stein EA,et al.1994).
    Lemak dalam tubuh diangkut dari suatu tempat ke tempat lain. Karena lemak bersifat tidak larut dalam air, maka untuk mengangkut lemak tersebut diperlukan suatu alat pengangkut, yaitu apo-protein. Apo-protein dengan lemak yang diangkutnya membentuk suatu ikatan yang disebut lipoprotein (Anonim,1985).
    Dalam tubuh lipid berfungsi sebagai sumber energy dan penyekat panas dalam jaringan subkutan (Murray R,et al,1999 ). Fungsi lain lipid adalah sebagai kofaktor/prekursor enzim untuk aktivitas enzim,precursor hormone dan vitamin serta sebagai lapisan pelindung ( Toha A,2001 ) .
    Lipoprotein merupakan unsur penting pembentukan sel, baik yang terdapat di dalam membrane sel maupun dalam mitikondria , dan juga sebagai sarana pengangkutan lipid di dalam darah (Murray RK,et al,1999 ).
    Lipid disintesis dan disimpan bila glukosa banyak dan dikatabolisme bila glukosa langka,pada keadaan stress dan selama oalhraga (Colby DS, 1989).
    Triasilgliserol adalah lemak utama dalam makanan manusia. Lemak ini mengalami emulsifikasi di usus halus oleh garam empedu dan dicerna oleh lipase yang disekresi oleh pancreas. Asam lemak dan 2- monoasilgliserol yang dihasilkan melalui pencernaan diserap oleh sel epitel usus dan diubah kembali menjadi triasilgliserol. Sel epitel usus mengemas triasilgliserol yang berasal dari lemak makan tersebut menjadikilomikron dan mensekresikannya melalui limfe ke dalam darah.  
    Lipoprotein lipase pada sel endotel kapiler darah mencerna triasilgliserol pada kilomikron menjadi asam lemak dan gliserol. Setelah makan suatu makanan campuran yangnormal sebagian besar asam lemak disimpan sebagai triasilgliserol dalam jaringan adipose.sedikit asam lemak juga diserap oleh jaringan lain misalnya otot dan dioksidasi untuk menghasikan energy ( Marks DB,et al,2000).
    Lipoprotein digolongkan menurut berat jenisnya. Lipoprotein paling ringan ialah  yang berisi paling banyak trigliserida. Lipoprotein yang sangat tinggi kadar trigliseridanya  mempunyai berat jenis lebih kecil dibandingkan dengan plasma (Widman FK,1995).

Jenis-Jenis Lipoprotein
  • Kilomikron merupakan lipoprotein dengan ukuran molekul terbesar. Kandungannya sebagian besar triasilgliserol untuk di bawa kejaringan lemak dn otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol untuk di bawa ke hati.Kilomikron dalam sirkulasi darah cepat menghilang. Waktu paruh partikel kilomikron hanya 5 menit, sedangkan seluruh kilomikron sudah menghilang dari darah setelah mas puasa 12 jam. Adanya kilomikron sewaktu puasa dianggap abnormal ( Adi N, 2003 ).
  • VLDL merupakan partikel lipoprotein terbesar berikutnya, mengandung 60 %  triasilgliserol endogen dan 10-15 % kolesterol. Fungsi VLDL ialah mengangkut triasilgliserol dan kolesterol endogen ke jaringan perifer (Adi N,2003 ).
  • IDL ialah hasil degradasi dari VLDL dan mengandung sedikit triasilgliserol dan relative banyak kolesterol. IDL merupakan zat antara yang terjadi pada waktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, IDL disebut juga VLDL sisa (Adi N,2003 ).
  • LDL ialah lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. Inti LDL hanya mengandng kolesterol. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan lumen pembuluh darah. Kadar LDL di dalam darah tergantung dari konsumsi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh,tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi dan eliminasi LDL (Ad N ,2003 ).
  • LDL ialah lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. Inti LDL hanya mengandng kolesterol. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan lumen pembuluh darah. Kadar LDL di dalam darah tergantung dari konsumsi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh,tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi dan eliminasi LDL (Ad N ,2003 ).
Struktur Dan Sifat Koletsrol

Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Strukturnya terdiri dari : 

  1. Inti perhidroksiklopentanofenantren yang merupakan gabungan dari 4 buah cincin.

  2. Gugus hidroksil tunggal pada C-3 mempunyai posisi β.

  3. Satu ikatan tak jenuh antara atom C-5 dan C-6.

  4. Rantai hidrokarbon bercabang 8 yang melekat dengan cincin D pada posisi C-17.

  5. 2 gugus metal yang melekat pada posisi C-10 dan C-13. (Adi N,2003)

Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak misalnya eter, kloroforom, benzene dan alcohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi , kolesterol akan berbentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan mempunyai titik lebur 150-151 °C. endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah menyebabkan penyempitan pembuluh (Poedjiadi A,1994 ).

Fungsi Kolestrol
Fungsi kolesterol dalam tubuh antara lain : 
  • Merupakan zat penting untuk membran sel tubuh.
  • Bahan pokok pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan untuk pencernaan makanan.
  • Bahan baku pembentukan hormon steroid,misalnya progesterone dan esterogen pada wanita serta testosterone pada pria ( Anonim,1985)     Akan tetapi, kadar kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penyakit dan dapat berakhir dengan kematian disebabkan karena turut berperan  pada pembentukan plak ateroklerosis pada arteri di seluruh tubuh (Stein EA,et al,1994).
Sintesis Kolestrol
Kolesterol dalam tubuh berada dalam keseimbangan yang dinamis antara yang disintesa dan yang dimetabolisasikan. Makanan yang mengandung kolesterol antara lain : goring-gorengan, daging, otak, jeroan (usus,hati,ginjal,paru,jantung), kuning telur, kacang-kacangan dan lain-lain. Selain bersal dari makanan kolesterol juga diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Organ penting yang memproduksi kolesterol adalah hati, maka pada penderita penyakit hati yang menahun kadar kolesterol darahnya rendah (Douglas W,et al,2001).

Biosintesi Kolestrol dapat dibagi menjadi 5 tahap

           Asetil-KoA membentuk HMG-KoA dan mevalonat

Sintesis kolesterol berlangsung di luar mitokondria. Pada mulanya 2 molekul asetil-KoA berkondensasi membentuk asetoasetil-KoA dan reaksi kondensasi ini dikatalisasi oleh enzim sitosol tiolase. Reaksi alternatife lainnya yaitu senyawa asetoasetat yang dibuat di dalam mitokondria dalam lintasan ketogenesis berdifusi ke dalam sitosol dan mungkin diaktifkan menjadi asetoasetil-KoA oleh enzim asetoasetil-KoA sintase. Asetoasetil-KoA berkondensasi dengan molekul asetil-KoA berikutnya untuk membentuk HMG-Koa dan reaksi kondensasi ini dikatalisasi oleh enzim HMG-KoA sintase. Selanjutnya HMG-KoA diubah menjadi mevalonat yang dikatalisasi enzim HMG-KoA reduktase.

Mevalonat membentuk unit isoprenoid yang aktif

Mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP untuk membentuk beberapa senyawa antara terfosforilasi aktif. Dengan bantuan reaksi dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif,yakni iso-pentenilpirofosfat.

Enam unit isoprenoid membentuk skualena

Stadium ini meliputi kondensaasi 3 molekul isopentenilpirofosfat untuk membentuk farnesil pirofosfat. Proses ini terjadi lewat isomerisasi senyawa isopentenilpirofosfat yang meliputi pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk dimetilalil pirofosfat, kemudian dikuti oleh kondensasi dengan molekul isopentenilpirofosfat lainnya hingga terbentuk senyawa antara 10 karbon,yaitu generalil pirofosfat. Kondensasi selanjutnya dengan isopentenilpirofosfat membentuk farnesil pirofosfat. 2 molekul farnesil pirofosfat berkondensasi pada ujung pirofosfat dalam sebuah reaksi yang dimulai dengan eliminasi pirofosfat hingga terbentuk praskualena pirofosfat dan kemudian diikuti oleh reduksi dengan NADPH yang disertai eliminasi radikal pirofosfat sisanya. Senyawa yang dihasilkan adalah skualena.

Skualena diubah menjadi lanosterol

Skualena mempunyai struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualena diubah menjadi skualena 2,3 dioksida oleh enzim oksidase dengan fungsi campuran di dalam retikulum endoplasma, yaitu enzim skualena epoksidase. Gugus metal pada C14 dioksidasi menjadi CO2 untuk membentuk 14-desmetil lanosterol. Demikian pula 2 gugus metal pada C4dikeluarkan untuk memproduksi zimosterol. Kolestadienol dari zimosterol melalui pergeseran ikatan rangkap di antara C8 dan C9 ke posisi diantara C8 dan C7. Desmosterol dibentuk pada titik ini oleh pergeseran ikatan rangkap dalam cincin B untuk mengambil posisi diantara C5 dan C6, seperti halnya dalam kolesterol. Akhirnya kolesterol dihasilkan ketika ikatan rangkap pada rantai samping di reduksi.

Senyawa-senyawa dari skualena menjadi kolesterol melekat pada protein pembawa khusus yang dikenal sebagai protein pembawa skualena dan sterol. Dalam bentuk protein pembawa kolesterol inilah kemungkinan besar kolesterol diubah menjadi hormon steroid serta asam empedu dan turut serta dalam pembentukan membrane serta lipoprotein ( Murray RK,et al,1999).

Pengakutan Koletsrol

    Kolesterol diangkut dalam lipoprotein pada plasma dan proporsi terbesar kolesterol terdapat dalam DL. Akan

tetapi dalam keadan dimana kwantitatif VLDL lebih dominan,peningkatan proporsi kolesterol plasma akan terjadi

pada fraksi ini.

    Kolesterol makanan (dietary cholesterol) membutuhkan beberapa hari untuk mengimbangi kolesterol dalam

jaringan. P[ergantian kolesterol dalam hati berlangsung relatif cepat bila dibandingkan waktu paruh total kolesterol

tubuh yang lamanya beberapa minggu. Kolestrol bebas dalam plasma dan hati akan seimbang dalam waktu

beberapa jam saj, mengingat pertukaran dan pengangkutan kolesterol antar membran sel, lipoprotein plasma

serta membran eritrosit terjadi dengan mudah.

    Ester kolesterol dalam makanan akan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas dari makanan dan kolesterol

empedu sebelum diserap dari dalam usus bersama dengan unsure lipid lainnya. Senyawa ini bercampur dengan

kolestrol yang disintesis dalam usus dan kemudian disatukan ke dalam kilomikron. Dari kolesterol yang diserap,

80-90 % akan mengalami esterifikasi dengan asam lemak rantai panjang di dalam mukosa usus, ketika

kilomokron bereaksi dengan lipoprotein lipase untuk membentuk sisa kilomikron , hanya sekitar 5 % ester

kolesterol yang hilang. Sisanya diambil oleh hati ketika sisa kilomikron bereaksi dengan resptor apoE atau

receptor LDL dan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas. VLDL yang terbentuk di dalam hati mengangkut kolesterol

ke dalam plasma. Sebagai besar kolestereol dalam VLDL tertahan di dalam sisa VLDL (IDL) yang diambil oleh

hati atau diubah menjadi LDL yang selanjutnya akan diambil oleh resptor LDLdalam hati dan jaringan

ekstrahepatik (Murray RK,et al,1999).

Eksresi Alkohol

    Sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari dalam tubuh setiap harinya. Kurang lebih separuhnya diekskresikan

ke dalam feses setelah sebelumnya diubah menjadi asam empedu. Sisanya akan diekskresikan sebagai

kolesterol (Murray RK,et al, 1999).

    Konversi kolesterol menjadi asam empedu hanya terjadi di dalam hati. Pada peristiwa ini inti steroid tetap utuh.

Proses konversi dihambat oleh asam-asam empedu sendiri. Proses penghambatan terjadi pada reaksi yang

dikatalisis oleh enzim 7 alfa-hidroksilase. Asam empedu yang dihasilkan adalah asam kolat dan asam

kenodeoksikolat dan disebut sebagai asam-asam empedu primer. Kedua asam empedu ini di dalam hati akan

berada dalam bentuk terkonjugasi dengan glisin dan taurin. Asam-asam empedu primer tersebut kemudian di

keluarkan bersama kolesterol dalam empedu,dalam lumen usus akan dimodifikasi oleh bakteri usus menjadi asam

empedu sekunder, yaitu asam deoksikolat dari asam kolat dan asam litokolat dari asam dari asam kenodioksikolat

(Adi N,2003).

Tes Kolestrol

    Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah satu diantaranya ialah

reaksi salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan  dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam

sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluorisensi hijau bila dikenai

cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru kemudian berubah menjadi merah dan ungu.

    Sedangkan pada reaksi Lieberman Burchard, larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam

asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau.

Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Lieberman

burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif (Poedjiadi A,1994).

    Semua tes di atas merupakan cara pengukuran kimia yang biasa. Selain cara tersebut ada pula teknik

pengukuran menggunakan enzim yaitu metode CHOD-PAP.

Tes Kolestrol Total Mengginakan Metode CHOD-PAP

    Tes kolesterol total metode CHOD-PAP merupakan metode pengukuran kadar kolesterol dalam darah yang

menggunakan bantuan 3 enzim,yaitu : kolesterol esterase, kolesterol oksidase, dan peroksidase

    Alasan penggunaan enzim dalam pengukuran adalah bahwa pengukuran dengan enzim sangat khas, kecilnya

konsentrasi senyawa yang akan diukur serta alasan praktis menyangkut kemudahan, kecepatan dan ketepatan

kerja yang semuanya akan sangat meningkatkan ketepatan diagnosis ( Sadikin M,2002 ).

    Kolesterol ester yang terdapat dalam sampel dihidrolisis oleh kolesterol esterase menjadi kolesterol bebas  dan

asam lemak. Selanjutnya kolesterol  dioksidasi oleh kolesterol oksidase menghasilkan hidrogen peroksida.

Hidrogen peroksida ini akan bereaksi dengan 4-aminofenason dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh

peroksidase, menghasilkan 4-(p-benzokinon-monoimino)-fenason yang berwarna merah. Intensitas warna yang

terbentuk sesuai dengan konsentrasi kolesterol (Anonim,1998).

Load disqus comments

0 komentar