- Kilomikron merupakan lipoprotein dengan ukuran molekul terbesar. Kandungannya sebagian besar triasilgliserol untuk di bawa kejaringan lemak dn otot rangka. Kilomikron juga mengandung kolesterol untuk di bawa ke hati.Kilomikron dalam sirkulasi darah cepat menghilang. Waktu paruh partikel kilomikron hanya 5 menit, sedangkan seluruh kilomikron sudah menghilang dari darah setelah mas puasa 12 jam. Adanya kilomikron sewaktu puasa dianggap abnormal ( Adi N, 2003 ).
- VLDL merupakan partikel lipoprotein terbesar berikutnya, mengandung 60 % triasilgliserol endogen dan 10-15 % kolesterol. Fungsi VLDL ialah mengangkut triasilgliserol dan kolesterol endogen ke jaringan perifer (Adi N,2003 ).
- IDL ialah hasil degradasi dari VLDL dan mengandung sedikit triasilgliserol dan relative banyak kolesterol. IDL merupakan zat antara yang terjadi pada waktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL, IDL disebut juga VLDL sisa (Adi N,2003 ).
- LDL ialah lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. Inti LDL hanya mengandng kolesterol. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan lumen pembuluh darah. Kadar LDL di dalam darah tergantung dari konsumsi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh,tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi dan eliminasi LDL (Ad N ,2003 ).
- LDL ialah lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. Inti LDL hanya mengandng kolesterol. LDL merupakan metabolit VLDL yang disebut juga kolesterol jahat karena efeknya yang aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan lumen pembuluh darah. Kadar LDL di dalam darah tergantung dari konsumsi makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh,tingginya kadar VLDL, serta kecepatan produksi dan eliminasi LDL (Ad N ,2003 ).
Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Strukturnya terdiri dari :
Inti perhidroksiklopentanofenantren yang merupakan gabungan dari 4 buah cincin.
Gugus hidroksil tunggal pada C-3 mempunyai posisi β.
Satu ikatan tak jenuh antara atom C-5 dan C-6.
Rantai hidrokarbon bercabang 8 yang melekat dengan cincin D pada posisi C-17.
2 gugus metal yang melekat pada posisi C-10 dan C-13. (Adi N,2003)
- Merupakan zat penting untuk membran sel tubuh.
- Bahan pokok pembentukan garam empedu yang sangat diperlukan untuk pencernaan makanan.
- Bahan baku pembentukan hormon steroid,misalnya progesterone dan esterogen pada wanita serta testosterone pada pria ( Anonim,1985) Akan tetapi, kadar kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penyakit dan dapat berakhir dengan kematian disebabkan karena turut berperan pada pembentukan plak ateroklerosis pada arteri di seluruh tubuh (Stein EA,et al,1994).
Sintesis kolesterol berlangsung di luar mitokondria. Pada mulanya 2 molekul asetil-KoA berkondensasi membentuk asetoasetil-KoA dan reaksi kondensasi ini dikatalisasi oleh enzim sitosol tiolase. Reaksi alternatife lainnya yaitu senyawa asetoasetat yang dibuat di dalam mitokondria dalam lintasan ketogenesis berdifusi ke dalam sitosol dan mungkin diaktifkan menjadi asetoasetil-KoA oleh enzim asetoasetil-KoA sintase. Asetoasetil-KoA berkondensasi dengan molekul asetil-KoA berikutnya untuk membentuk HMG-Koa dan reaksi kondensasi ini dikatalisasi oleh enzim HMG-KoA sintase. Selanjutnya HMG-KoA diubah menjadi mevalonat yang dikatalisasi enzim HMG-KoA reduktase.
Mevalonat membentuk unit isoprenoid yang aktif
Mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP untuk membentuk beberapa senyawa antara terfosforilasi aktif. Dengan bantuan reaksi dekarboksilasi terbentuk unit isoprenoid aktif,yakni iso-pentenilpirofosfat.
Enam unit isoprenoid membentuk skualena
Stadium ini meliputi kondensaasi 3 molekul isopentenilpirofosfat untuk membentuk farnesil pirofosfat. Proses ini terjadi lewat isomerisasi senyawa isopentenilpirofosfat yang meliputi pergeseran ikatan rangkap untuk membentuk dimetilalil pirofosfat, kemudian dikuti oleh kondensasi dengan molekul isopentenilpirofosfat lainnya hingga terbentuk senyawa antara 10 karbon,yaitu generalil pirofosfat. Kondensasi selanjutnya dengan isopentenilpirofosfat membentuk farnesil pirofosfat. 2 molekul farnesil pirofosfat berkondensasi pada ujung pirofosfat dalam sebuah reaksi yang dimulai dengan eliminasi pirofosfat hingga terbentuk praskualena pirofosfat dan kemudian diikuti oleh reduksi dengan NADPH yang disertai eliminasi radikal pirofosfat sisanya. Senyawa yang dihasilkan adalah skualena.
Skualena diubah menjadi lanosterol
Skualena mempunyai struktur yang sangat mirip dengan inti steroid. Sebelum terjadi penutupan cincin, skualena diubah menjadi skualena 2,3 dioksida oleh enzim oksidase dengan fungsi campuran di dalam retikulum endoplasma, yaitu enzim skualena epoksidase. Gugus metal pada C14 dioksidasi menjadi CO2 untuk membentuk 14-desmetil lanosterol. Demikian pula 2 gugus metal pada C4dikeluarkan untuk memproduksi zimosterol. Kolestadienol dari zimosterol melalui pergeseran ikatan rangkap di antara C8 dan C9 ke posisi diantara C8 dan C7. Desmosterol dibentuk pada titik ini oleh pergeseran ikatan rangkap dalam cincin B untuk mengambil posisi diantara C5 dan C6, seperti halnya dalam kolesterol. Akhirnya kolesterol dihasilkan ketika ikatan rangkap pada rantai samping di reduksi.
Senyawa-senyawa dari skualena menjadi kolesterol melekat pada protein pembawa khusus yang dikenal sebagai protein pembawa skualena dan sterol. Dalam bentuk protein pembawa kolesterol inilah kemungkinan besar kolesterol diubah menjadi hormon steroid serta asam empedu dan turut serta dalam pembentukan membrane serta lipoprotein ( Murray RK,et al,1999).
Pengakutan Koletsrol
Kolesterol diangkut dalam lipoprotein pada plasma dan proporsi terbesar kolesterol terdapat dalam DL. Akan
tetapi dalam keadan dimana kwantitatif VLDL lebih dominan,peningkatan proporsi kolesterol plasma akan terjadi
pada fraksi ini.
Kolesterol makanan (dietary cholesterol) membutuhkan beberapa hari untuk mengimbangi kolesterol dalam
jaringan. P[ergantian kolesterol dalam hati berlangsung relatif cepat bila dibandingkan waktu paruh total kolesterol
tubuh yang lamanya beberapa minggu. Kolestrol bebas dalam plasma dan hati akan seimbang dalam waktu
beberapa jam saj, mengingat pertukaran dan pengangkutan kolesterol antar membran sel, lipoprotein plasma
serta membran eritrosit terjadi dengan mudah.
Ester kolesterol dalam makanan akan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas dari makanan dan kolesterol
empedu sebelum diserap dari dalam usus bersama dengan unsure lipid lainnya. Senyawa ini bercampur dengan
kolestrol yang disintesis dalam usus dan kemudian disatukan ke dalam kilomikron. Dari kolesterol yang diserap,
80-90 % akan mengalami esterifikasi dengan asam lemak rantai panjang di dalam mukosa usus, ketika
kilomokron bereaksi dengan lipoprotein lipase untuk membentuk sisa kilomikron , hanya sekitar 5 % ester
kolesterol yang hilang. Sisanya diambil oleh hati ketika sisa kilomikron bereaksi dengan resptor apoE atau
receptor LDL dan dihidrolisis menjadi kolesterol bebas. VLDL yang terbentuk di dalam hati mengangkut kolesterol
ke dalam plasma. Sebagai besar kolestereol dalam VLDL tertahan di dalam sisa VLDL (IDL) yang diambil oleh
hati atau diubah menjadi LDL yang selanjutnya akan diambil oleh resptor LDLdalam hati dan jaringan
ekstrahepatik (Murray RK,et al,1999).
Eksresi Alkohol
Sekitar 1 gram kolesterol dikeluarkan dari dalam tubuh setiap harinya. Kurang lebih separuhnya diekskresikan
ke dalam feses setelah sebelumnya diubah menjadi asam empedu. Sisanya akan diekskresikan sebagai
kolesterol (Murray RK,et al, 1999).
Konversi kolesterol menjadi asam empedu hanya terjadi di dalam hati. Pada peristiwa ini inti steroid tetap utuh.
Proses konversi dihambat oleh asam-asam empedu sendiri. Proses penghambatan terjadi pada reaksi yang
dikatalisis oleh enzim 7 alfa-hidroksilase. Asam empedu yang dihasilkan adalah asam kolat dan asam
kenodeoksikolat dan disebut sebagai asam-asam empedu primer. Kedua asam empedu ini di dalam hati akan
berada dalam bentuk terkonjugasi dengan glisin dan taurin. Asam-asam empedu primer tersebut kemudian di
keluarkan bersama kolesterol dalam empedu,dalam lumen usus akan dimodifikasi oleh bakteri usus menjadi asam
empedu sekunder, yaitu asam deoksikolat dari asam kolat dan asam litokolat dari asam dari asam kenodioksikolat
(Adi N,2003).
Tes Kolestrol
Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah satu diantaranya ialah
reaksi salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam
sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluorisensi hijau bila dikenai
cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru kemudian berubah menjadi merah dan ungu.
Sedangkan pada reaksi Lieberman Burchard, larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam
asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau.
Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding dengan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Lieberman
burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif (Poedjiadi A,1994).
Semua tes di atas merupakan cara pengukuran kimia yang biasa. Selain cara tersebut ada pula teknik
pengukuran menggunakan enzim yaitu metode CHOD-PAP.
Tes Kolestrol Total Mengginakan Metode CHOD-PAP
Tes kolesterol total metode CHOD-PAP merupakan metode pengukuran kadar kolesterol dalam darah yang
menggunakan bantuan 3 enzim,yaitu : kolesterol esterase, kolesterol oksidase, dan peroksidase
Alasan penggunaan enzim dalam pengukuran adalah bahwa pengukuran dengan enzim sangat khas, kecilnya
konsentrasi senyawa yang akan diukur serta alasan praktis menyangkut kemudahan, kecepatan dan ketepatan
kerja yang semuanya akan sangat meningkatkan ketepatan diagnosis ( Sadikin M,2002 ).
Kolesterol ester yang terdapat dalam sampel dihidrolisis oleh kolesterol esterase menjadi kolesterol bebas dan
asam lemak. Selanjutnya kolesterol dioksidasi oleh kolesterol oksidase menghasilkan hidrogen peroksida.
Hidrogen peroksida ini akan bereaksi dengan 4-aminofenason dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh
peroksidase, menghasilkan 4-(p-benzokinon-monoimino)-fenason yang berwarna merah. Intensitas warna yang
terbentuk sesuai dengan konsentrasi kolesterol (Anonim,1998).
0 komentar