B A B 1
P ENDAHULUAN
A.
Latar
beakang
Teknik DNA rekombinan pertama kali di usulkan oleh Peter Lobban, seorang mahasiswa pasca sarjana. Eksploitasi teknologi DNA
rekombinan di fasilitasi oleh isolasi, penemuan dan penerapan endonuklease
restriksi oleh Werner Arber, Daniel Nathans, dan Hamilton Smith, yang mereka
terima tahun 1978 dalam penghargaan nobel dalam kedokteran. Sebuah terobosan
dalam penerapan teknologi DNA rekombinan terjadi pada tahun 1977 ketika Herbert
Boyer di produksi biosintetik manusia insulin di laboratorium. Urutan gen
tertentu atau polinukleotida yang mengkode untuk insulin produksi pada manusia
diperkenalkan ke koloni sampel yang E.coli bakteri. Ini adalah obat pertama
kali dibuat melalui teknologi DNA rekombinan untuk disetujui oleh FDA dn
komersial tersedia dibawah nama merek humulin. Sebagian besar insulin saat ini
digunakan diseluruh dunia sekarang biosintetik rekombinan manusia insulin atau
analognya.
Rekombinasi DNA (rDNA) adalah bentuk buatan DNA yang
dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens yang biasanya tidak
akan terjadi bersama-sama melalui penyambungan gen. Dalam hal modifikasi
genetik, itu diciptakan melalui pengenalan yang relevan DNA ke dalam DNA
organisme yang ada seperti plasmid dan bakteri, untuk kode atau mengubah ciri
yang berbeda dengan tujuan tertentu seperti resistensi antibiotik. Ini berbeda
dari rekombinasi genetika dalam hal itu tidak terjadi melalui dalam sel, tetapi
di rekayasa. Sebuah protein rekombinan adalah suatu protein yang dihasilkan
dari DNA rekombinan..
B.
Tujuan
Untuk mengetahui apa itu insulin dan
DNA rekombinan pada manusia
C. Manfaat
1. Bagi PenulisDapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai Insulin Rekombinan
2. Bagi pembaca Sebagai bahan bacaan dan menmbah pengetahuan
tentang Insulin Rekombinan
B A B II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN INSULIN
Insulin adalah suatu hormon
polipetida yang diproduksi dalam sel-sel β kelenjar Langerhaens pankreas.
Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah (kadar gula darah
dijaga 3,5-8,0 mmol/liter).Insulin merupakan hasil recombinasi DNA yang
digunakan secara genetis dengan memodifikasi Escchereia Coli. Organisme ini
mensintese setiap rantai insulin menjadi seperti asam amino yang sama seperti
insulin manusia. Ikatan-ikatan kimia ini yang akhirnya menghasilkan human
insulin.
.
Insulin bekerja terutama dengan mengatur metabolisme glukosa. Insulin dan analognya menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa perifer, terutama di otot dan lemak, serta menghambat produksi glukosa di hati. Insulin menghambat lipolisis pada adiposit, menghambat proteolisis, dan meningkatkan sintesis protein. .
Insulin bekerja terutama dengan mengatur metabolisme glukosa. Insulin dan analognya menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa perifer, terutama di otot dan lemak, serta menghambat produksi glukosa di hati. Insulin menghambat lipolisis pada adiposit, menghambat proteolisis, dan meningkatkan sintesis protein. .
TIPE JENIS INSULIN .
Insulin dapat dibedakan atas dasar:
Insulin dapat dibedakan atas dasar:
- Waktu kerja insulin (onset),
yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan.
- Puncak kerja insulin, yaitu
waktu tercapainya puncak kerja insulin.
- Lama kerja insulin (durasi),
yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.
Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan
dikategorikan berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya :
1. Insulin Eksogen kerja cepat.
Bentuknya
berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan durasi pendek. Yang termasuk
di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal
2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada
antara lain: Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30
menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat
bertahan samapai 8 jam.
2. Insulin Eksogen kerja sedang.
Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur
kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan
cara memperlambat penyerapan insulin kedalam darah. Yang dipakai saat ini adalah
Netral Protamine Hegedorn (NPH), MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal
kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya
dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3.
Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix)
Yaitu insulin yang mengandung insulin kerja cepat dan
insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset cepat dan durasi sedang (24
jam). Preparatnya: Mixtard 30/40
4. Insulin Eksogen kerja panjang (lebih dari 24 jam).
Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi
dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam,
yaitu sekitar 24 – 36 jam. Preparat: Protamine Zinc Insulin (PZI), Ultratard.
Karakteristik
farmakokinetik: pendek, intermediet dan long-acting sediaan insulin
Kategori
|
Onset (jam setelah pemberian)
|
Aktivitas puncak (jam setelah pemberian)
|
Durasi (jam)
|
Aksi pendek
|
0,5-1
|
2-5
|
6-8
|
Aksi menengah
|
2
|
4-12
|
Sampai 24
|
Aksi lama
|
4
|
10-20
|
Sampai 36
|
Pemberian
insulin:
-
short
acting
: diberi 0,5-1 jam sebelum maakan
-
intermediet acting : diberi 2 jam sebelum makan
-
long
acting
: diberi 4 jam sebelum makan
Pemberian preparat insulin perlu
diatur seperti di atas supaya saat kadar glukosa dalam tubuh tinggi (mencapai
puncak) maka kadar insulin juga sudah tinggi, jadi harus seimbang. Jika kadar
insulin tinggi kadar glukosa darah rendah maka akan terjadi shock. Jika kadar
insulin rendah tetapi kada glukosa darah tinggi maka terjadi kelebihan gula
(diabetes).
Kerja insulin dalam
tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:
1.
Dosis
Semakin tinggi
dosisnya maka semakin cepat aksinya.
2.
Tempat injeksi
Umumnya insulin diberikan dengan injeksi menembus kulit.
Pada pemberian intravena aksinya cepat, pada transdermal atau secara subkutan
maka pada otot terjadi degradasi insulin 20-25%. Makanya harus diperhitungkan untuk
mendapatkan dosis yang tepat. Kebanyakan insulin diinjeksikan pada perut
(intrperional). Jarum untuk injeksi insulin kecil sekali dan pendek (0,5-1cm).
Dapat juga menggunakan implant pad dada yang dapat mensuplai insulin sedikit
demi sedkit.
3.
Kehadiran antibodi insulin
Hal ini terutama pada penggunaan hewan sebagai insulin. Jika
digunakan insulin dari luar dikhawatirkan terjadi reaksi antigen antibodi
maupun perusakan lain, kecuali pada penderita autoimun
4.
Aktivitas fisik
5.
Semakin banyak aktivitas fisik yang
kita lakukan maka kita perlu energi (dari glukosa) yang semakin besar
sehingga tidak perlu aksi insulin yang ekstra untuk mengubah glukosa menjadi
glikogen (insulin yang diperlukan semakin sedikit).
TEKNIK
PENYUNTIKAN INSULIN
Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk diberikan pengetahuan danwawasan mengenai cara dan prosedur menyuntikkan insulin eksogen;
Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk diberikan pengetahuan danwawasan mengenai cara dan prosedur menyuntikkan insulin eksogen;
a. Sebelum
menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik haruslah bersih. Bersihkanlah dengan cairan
alkohol 70% dengan menggunakan kapas bersih dan steril.
b. Tutup vial
insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%.
c. Untuk semua
insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung secara perlahan- lahan denga kedua telapak tangan. Hal ini
bertujuan untuk melarutkan kembali suspensi. (Jangan dikocok).
d. Ambillah udara
sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah ke dalam vial untuk
mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini terutama diperlukan bila akan
dipakai campuran insulin.
e. Bila mencampur
insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil terlebih dahulu.
f. Setelah insulin
masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung gelembung atau tidak.
Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi
gelembung tersebut. Gelembung yang ada sebenarnya tidaklah terlalu
membahayakan, namun dapat mengurangi dosis insulin.
g. Penyuntikan
dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan
sudut 90 derajad. Pada pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit dan insulin
disuntikkan dengan sudut 45 derajat agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra
muskular).
Perlu
diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin.
Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana
penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah
rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut.
Secara
urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan
paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan
digerak-gerakkan.
Penyuntikkan
insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.
Penyuntikkan insulin selalu di daerah
yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan
penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1 inchi (+ 2,5cm) dari
daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu,
lalu baru pindah ke daerah yang lain.
PENYIMPANAN INSULIN EKSOGEN
Ø Bila belum
dipakai :
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer.
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer.
Ø Bila sedang
dipakai :
Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi janganlah terkena sinar matahari.
Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya.Suntikkan dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di lemari pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan.
Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi janganlah terkena sinar matahari.
Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya.Suntikkan dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di lemari pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan.
Ø Bila tidak
tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan
gelap.
CARA MENCAMPUR INSULIN
Pemberian
insulin campuran antara short-intermediet acting atau long acting insulin
mengakibatkan kadar gula darah klien
lebih bagus daripada single type insulin. Pada
pemberian insulin campuran ini harus tepat dan benar agar insulin yang ada di dalam botol tidak bercampur dengan insulin yang
ada di spuit yang dapat mengakibatkan lisis.
Adapun
langkah-langkah pencampurannya adalah sebagai berikut:
1. Cuci tangan
2. Baca etiket
botol insulin, tipe dan tanggal kadaluarsanya.
3. Putar setiap
botol insulin secara gantle diiatas telapak tangan agar isi insulin merata
4. Usap tutup botol
dengan alkohol.
5. Injeksi 20 unit udara ke dalam
NPH insulin. {jumlah udara yang dimasukkan ke dalam botol sesuai dengan dosis unit yang diperlukan}. Selalu mendahulukan menginjeksi udara
ke dalam insulin yang
berdurasi kerja lebih lama.
6. Injeksikan udara
10 unit ke dalam botol insulin reguler. Jumlah udara yang diinjeksikan
harus sama degan dosis insulin yang diberikan.
7. Hisap 10 unit insulin reguler Pastikan
bahwa tidak ada udara dalam spuit, selalu hisap dahulu insulin yang mempunyai
masa kerja pendek.
8. Hisap 2 unit insulin NPH dengan spuit
yang telah berisi insulin reguler 10 uniit. Hati-hati jangan sampai insulin
reguler terinjeksi ke botol insulin NPH.
9.
Jumlah
insulin dalam satu spuit dharus menjadi 30 unit
EFEK
SAMPING INSULIN
Jika insulin diberikan lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk metabolisme glukosa timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin dapat diatasi dengan memberikan gula peroral atau intravena meningkatkan pemakaian insulin.
Pada keadaan dimana jumlah insulin tidak cukup, gula tidak dapat dimetabolismesasikan sehinggga terjadi metabolisme lemak, pemakaian asam lemak [keton] untuk energi menimbulkan ketoasidosis.
Jika insulin diberikan lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk metabolisme glukosa timbul reaksi hipoglikemia atau syok insulin dapat diatasi dengan memberikan gula peroral atau intravena meningkatkan pemakaian insulin.
Pada keadaan dimana jumlah insulin tidak cukup, gula tidak dapat dimetabolismesasikan sehinggga terjadi metabolisme lemak, pemakaian asam lemak [keton] untuk energi menimbulkan ketoasidosis.
REAKSI HIPOGLIKEMIA DAN
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
REAKSI
|
TANDA DAN
GEJALA
|
Reaksi
Hipoglikemik
syok insulin
Ketoasidosis diabetik
reaksi
hiperglikemik
|
Sakit kepala, kepala terasa ringan
Gelisah terasa takut, tremor,
keringat berlebihan dingin, kulit
lembab, takikardi, bicara
tersendat-sendat, lupa, kekacauan mental,kejang, kadar gula dara < 60 mg/dl.Sangat haus, poliuria. Bau napas seperti buah, pernapasan kusmaul [dalam, cepat, melelahkan, terasa menekan, sesak], denyut nadi cepat dan lemah, selaput lendir kering dan turgor kulit buruk, kadar gula darah > 250 mg/dl. |
Membuat Insulin Manusia dengan Teknik DNA Rekombinan
Bakteri Gram negatif, Escherrichia
coli, penghuni alami saluran pencernaan manusia
Sejak Banting dan Best menemukan hormon insulin pada tahun
1921, pasien diabetes mellitus yang mengalami peningkatan kadar gula darah
disebabkan gangguan produksi insulin, telah diterapi dengan menggunakan insulin
yang berasal dari kelenjar pankreas hewan.
Meskipun
insulin sapi dan babi mirip dengan insulin manusia, namun komposisinya sedikit
berbeda. Akibatnya, sejumlah sistem kekebalan tubuh pasien menghasilkan
antibodi terhadap insulin babi dan sapi yang berusaha menetralkan dan
mengakibatkan respon inflamasi pada tempat injeksi. Selain itu efek samping
dari insulin sapi dan babi ini adalah kekhawatiran adanya komplikasi jangka
panjang dari injeksi zat asing yang rutin.
Faktor-faktor ini menyebabkan peneliti mempertimbangkan
untuk membuat Humulin dengan memasukkan gen insulin ke dalam vektor yang cocok,
yaitu sel bakteri E. coli, untuk memproduksi insulin yang secara kimia identik
dan dapat secara alami diproduksi. Hal ini telah dicapai dengan menggunakan
teknologi DNA rekombinan.
Struktur
insulin
Kode genetik untuk insulin ditemukan dalam DNA di bagian
atas lengan pendek dari kromosom kesebelas yang berisi 153 basa nitrogen (63
dalam rantai A dan 90 dalam rantai B). DNA yang membentuk kromosom, terdiri dari
dua heliks terjalin yang dibentuk dari rantai nukleotida, masing-masing terdiri
dari gula deoksiribosa, fosfat dan nitrogen. Ada empat basa nitrogen yang
berbeda yaitu adenin, timin, sitosin dan guanin. Sintesis protein tertentu
seperti insulin ditentukan oleh urutan dasar tersebut yang diulang.
Proses
produksi
Langkah pertama pembuatan humulin adalah mensintesis rantai
DNA yang membawa sekuens nukleotida spesifik yang sesuai karakteristik rantai
polipeptida A dan B dari insulin. Urutan DNA yang diperlukan dapat ditentukan
karena komposisi asam amino dari kedua rantai telah dipetakan. Enam puluh tiga
nukleotida yang diperlukan untuk mensintesis rantai A dan sembilan puluh untuk
rantai B, ditambah kodon pada akhir setiap rantai yang menandakan pengakhiran
sintesis protein.
Antikodon menggabungkan asam amino, metionin, kemudian
ditempatkan di setiap awal rantai yang memungkinkan pemindahan protein insulin
dari asam amino sel bakteri itu. ‘Gen’ sintetik rantai A dan B kemudian secara
terpisah dimasukkan ke dalam gen untuk enzim bakteri, B-galaktosidase, yang
dibawa dalam plasmid vektor tersebut. Pada tahap ini, sangat penting untuk
memastikan bahwa kodon gen sintetik kompatibel dengan B-galaktosidase. Plasmid
rekombinan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sel E. coli.
Praktis penggunaan teknologi DNA rekombinan dalam sintesis
insulin manusia membutuhkan jutaan salinan plasmid bakteri yang telah
digabungkan dengan gen insulin dalam rangka untuk menghasilkan insulin. Gen
insulin diekspresikan bersama dengan sel mereplikasi galaktosidase-B di dalam
sel yang sedang menjalani mitosis.
Protein yang terbentuk, sebagian terdiri dari
B-galaktosidase, bergabung ke salah satu rantai insulin A atau B. Rantai
insulin A dan rantai B kemudian diekstraksi dari fragmen B-galaktosidase dan
dimurnikan.
Kedua rantai dicampur dan dihubungkan kembali dalam reaksi
yang membentuk jembatan silang disulfida, menghasilkan Humulin murni (insulin
manusia sintetis).
Implikasi
biologis dari rekayasa genetika Humulin rekombinan
Humulin merupakan protein hewani yang dibuat dari bakteri
sedemikian rupa sehingga strukturnya benar-benar identik dengan molekul alami.
Hal ini akan mengurangi kemungkinan komplikasi yang disebabkan produksi
antibodi oleh tubuh manusia. Dalam studi kimia dan farmakologi, insulin
rekombinan DNA manusia yang diproduksi secara komersil telah terbukti bisa
dibedakan dari insulin pankreas manusia.
Insulin secara Rekombinan
Pengertian Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA (rDNA)
adalah bentuk buatan DNA yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih
sekuens yang biasanya tidak akan terjadi bersama-sama melalui
penyambungan gen. Dalam hal modifikasi genetik, itu diciptakan melalui
pengenalan yang relevan DNA ke dalam DNA organisme yang ada seperti plasmid dan
bakteri, untuk kode atau mengubah ciri yang berbeda dengan tujuan tertentu seperti
resistensi antibiotik. Ini berbeda dari rekombinasi genetika dalam hal itu
tidak terjadi melalui dalam sel, tetapi di rekayasa. Sebuah protein rekombinan
adalah suatu protein yang dihasilkan dari DNA rekombinan.
Komponen yang diperlukan dalam Rekombinasi DNA. .
Untuk mamahami rekombinasi DNA, berturut turut akan kita pelajari tentang gen, enzim pemotong, enzim penyambung, pembawa gen ( vector ), sel target, metode kultur untuk menyeteksi hasil, dan pengklonaan sel yang mengandung DNA rekombinan.
Enzim Pemotong dan Penyambung.Enzim pemotong dikenal sebagai retriksi atau enzim penggunting. Fungsi enzim ini memotong motong benang DNA yang panjang menjadi pendek agar dapat disambung sambungkan lagi. Enzim pemotong secara lami dimiliki oleh sel untuk memotong DNA di dalam sel. Enzim pemotong itu jumlahnya banyak. Setiap enzim bekarja secara khusus. Artinya setiap enzim hanya dapat memotong urutan basa tertentu pada DNA. Dan hasil potonganya berupa sepenggal DNA berujung runcing yang komplemen yang di kenal sebagai DNA ujung runcing.
Selain enzim pemotong retriksi endonuklease, yang terdapat pula enzum penyambung yang berfungsi menyambung nyambungkan DNA, yaitu enzim ligase.Enzim ligase DNA mengkatalisis ikatan fosfodiester antar dua rantai DNA. Ligase DNA tidak dapat menyambungkan DNA untai tunggal, melainkan harus DNA rangkap.
TEKNIK DNA REKOMBINAN
Teknik DNA
rekombinan merupakan hal yang sangat penting dalam rekayasa genetika. Salah
satu contoh rekayasa genetika dengan menggunakan teknik DNA rekombinan berupa
produksi hormone insulin yang secara sederhana tahapnya dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1.
Mengidentifikasi
dan mengisolasi gen penghasil insulin dari sel pancreas manusia.
a.
Mula-mula
mRNA yang telah disalin dari gen penghasil insulin diekstrak dari sel pancreas.
b.
Enzim
ini menggunakan mRNA sebagai cetakan untuk membentuk DNA berantai tunggal.
c.
DNA
ini kemudian dilepaskan dari mRNA.
d.
Enzim
DNA polymerase digunakan untuk melengkapi DNA rantai tunggal menjadi rantai ganda, disebut DNA komplementer (c-DNA),
yang merupakan gen penghasil insulin.
2.
Melepaskan
salinan gen penghasil insulin tersebut dengan cara memotong kromosom secara khusus
menggunakan enzim restriksi.
3.
Mengekstrak
plasmid dari sel bakteri, kemudian membuka plasmid dari sel bakteri dengan
menggunakan enzim restriksi yang lain. Sementara itu, di dalam serangkaian
tabung reaksi atau cawan petri, gen penghasil insulin manusia (dalam bentuk
c-DNA) disiapkan untuk dipasangkan pada plasmid yang terbuka tersebut.
4.
Memasang
gen penghasil insulin ke dalam cincin plasmid. Mula-mula, ikatan yang terjadi
masih lemah, kemudian enzim DNA ligase memperkuat ikatan ini sehingga
dihasilkan molekul DNA rekombinan / plasmid rekombinan yang bagus.
5.
Memasukkan
plasmid rekombinan kedalam bakteri E. coli. Di dalam sel bakteri ini plasmid mengadakan replikasi.
6.
Mengultur
bakteri E. coli yang akan berkembang biak dengan cepat menghasilkan klon-klon
bakteri yang mengandung plasmid rekombinan penghasil insulin. Melalui rekayasa
genetika dapat dihasilkan E. coli yang merupakan penghasil insulin dalam jumlah
banyak dan dalam waktu yang singkat
PRODUKSI INSULIN DENGAN TEKNOLOGI DNA REKOMBINAN
Seperti pada proses pembuatan
insulin menggunakan lactose operon (gen lac Z), pembuatan insulin menggunakan
bantuan β-galaktosidase juga membuat rantai A dan B secara terpisah. Ingat,
terpisah dulu baru nanti digabungkan. Awalnya, gen yang menyandi baik rantai A
dan rantai B digabung dengan gen β-galaktosidase. β-galaktosidase ini digunakan
sebagai promotor, dengan hanya IPTG (suatu analog laktosa) maka gen
β-galaktosidase akan tersintesis. Gen rantai A maupun rantai B yang berada
didekatnya, tentu juga akan tersintesis. Ini adalah cara bagaimana gen rantai A
tersintesis menjadi protein A.
Bila gen β-galaktosidase bertemu
dengan inducer yaitu IPTG, maka gen ini akan tersintesis. Metionin dan rantai A
mauoun B yang berada didekatnya akan ikut teersintesis, proses selanjutnya,
sama seperti menggunakan laktose operon (Ingat, fungsi lac sama dengan
β-galaktosidase).
Pada tahap terakhir, rantai A dan B
akan digabungkan menggunakn proses oksidasi. Proses oksidasi berlangsung
sebagai berikut:
Rantai A
dan B dioksidasi, bila tidak terbentuk protein yang diinginkan maka direduksi
kembali. Proses oksidasi-reduksi ini memakan waktu dan tidak efisien. Maka
supaya benar-benar dihasilkan insulin dengan cara yang nudah, dilakukan teknik
rekombinan yang kedua.
Gambar 5 ; Teknologi rekombinan insulin yang kedua adalah
menggunakan proinsulin. Seperti kita ketahui bahwa proinsulin akan langsung
diubah menjadi insulin oleh enzim proteoltik (menguntungkan dan efektif).dan berikut caranya:
- mRNA proinsulin diubah menjadi
cDNA proinsulin menggunakan enzim reverse transcriptase. Diperlukan juga
sintesis kodon untuk menyandi protein. Apa tujuan diubah jadi cDNA dan
sisntesis metionin ?
- Kemudian cDNA dan kodon
metionin di ligase bersama plasmid. Sebelumnya, di depan cDNA proinsulin
ada gen β-galaktosidase.
- Di dalam gen E. Coli ini akan
tersintesis menjadi protein yaitu peptida A, C (suatu fragmen internal)
dan B (ingat peptida A, C, dan B adalah proinsulin, tanpa rantai C disebut
insulin).
- CNBr akan mememotong met dan
memisahkan antara β-galaktosidase dan proinsulin
- Proinsulin diubah secra
enzimatik oleh enzim proteolitik menjadi insulin.
B A B III
P E N U T U P
Insulin
adalah suatu hormon polipetida yang diproduksi dalam sel-sel β kelenjar langerhaens pankreas. Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah
(kadar gula darah dijaga 3,5-8,0 mmol/liter).Insulin merupakan hasil
recombinasi DNA yang digunakan secara genetis dengan memodifikasi Escchereia
Coli. Organisme ini mensintese setiap rantai insulin menjadi seperti asam amino yang
sama seperti insulin manusia. Ikatan-ikatan kimia ini yang akhirnya
menghasilkan human insulin.
Rekombinasi DNA (rDNA) adalah bentuk buatan DNA yang
dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens yang biasanya tidak
akan terjadi bersama-sama melalui penyambungan gen. Dalam hal modifikasi
genetik, itu diciptakan melalui pengenalan yang relevan DNA ke dalam DNA
organisme yang ada seperti plasmid dan bakteri, untuk kode atau mengubah ciri
yang berbeda dengan tujuan tertentu seperti resistensi antibiotik
Saran
Bahwa insulin rekombinan itu
sangat penting untuk di ketahui dan berguna untuk kehidupan karna insulin dapat mengontrol jalur metabolisme
mealui:
- Menginduksi deposporilasi beberapa enzim regulator yang
berperan dalam jalur anabolisme maupun katablisme .
- Menginduksi regulasi level transkripsi dari beberapa
gen yang mengkode enzim metabolic.
DAFTAR PUSTAKA
Tof Ilanit. 1994. Recombinant DNA
Technology in the Synthesis of Human Insulin [disitasi 30 November 2010].
Diunduh dari: http://www.littletree.com.au/dna.htm.
Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
0 komentar