PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
v Pemeriksaan Hemoglobin
A. Metode
: Sahli
B.
Prinsip Kerja : Hemoglobin (HB) darah ddiubah menjadi
asam hematin dengan adanya bantuan HCL O,1 N yang kadar dari asama hematin
diukur dengan warna standar dengan mata biasa.
C.
Persiapan :
a)
Alat dan Bahan
1.
Hemoglobinometer (hemometer) ; (tabung
pengencer, Pipet Hb,) Pipet tetes, selang penghisap, Batang pengaduk)
2.
HCL O,1 N
3.
Aquadest, darah kapiler,lanset
b)
Prosedur Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan.
2.
Masukan HCL hinga tanda batas 2, pada
tabung pengencer.
3.
Isapalah darah kapiler menggunakan pipet
Hb sebanyak 20ᶣI
4.
Hapus darah yang melekat pada ujung
pipet,lalu masukkan darah kedalam tabung pengencer yang berisi HCL 0,1 N
5.
Campurkan isi tabung dengan baik kemudian
selama 5 menit,Warna cairan tabung menjadi cokelat.
6.
Tambahkan aquadest, tetes demi tetes
sambil mengaduk isi tabung sapai diperoleh warna isi tabung sama dengan warrna
standar.
c)
Pembacaan Hasil
Laporkan
hasil dala gram % (=gram/100ml=gram/dl)
o
Laki-Laki :
14-18 gr/dl
o
Wanita :
12-16 gr/dl
v Menghitung Jumlah Leukosit/white
Blood Cell Count (WBC)
A.
Tujuan :
Sebagai Indikator yang baik untuk
mengeteahui respon tubuh terhadap infeksi
B.
Prinsip :
Darah diencerkan dengan larutan asam lemak,sell-sel eritrosit akan mengalami
hemolisis serta darah menjadi encer sehingga sel-sel leukost lebih mudah di
hitung.
C.
Persiapan :
a)
Alat
dan Bahan
1.
Kamar hitung Improved neubauer dan kaca
penutup.
2.
Pipet Pasteur
3.
Mikroskop
4.
Pipet Leukosit atau clinipet 20ᶣI,
Pipet Volumetrik 0,5 ml
5.
Larutan Turk,
b)
Prosedur
Kerja
1.
Mengisi Pipet Leukosit
1)
Isaplah dara (Kapiler,EDTA atau Oxalat)
sampai garais tanda 0,5, hapus kelebihan darah pada ujung pipet.
2)
lalu hisap larutan TURK, sambil
mempertahankan darah tetap pada garis tadi, pipet dipegang dengan sudut 45
derajat dan larutan TURK dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda 11 tepat,
jangan sampai ada gelembung udara.
3)
Angkatlah pipet dari cairan. Tutp ujung
pipet dengan ujung jari kemudian lepaskan karet penghisap.
4) Kocoklah pipet tadi selama 15-30 detik, jika tidak segera akan dihitung,letakka pipet dalam posisi horizontal
2.
Mengisi Kamar Hitung
1)
Letakkan kamar hitung yang bersih.
Kocoklah pipet leukosit tadi selama 3 menit.
2)
Lalu buang cairan 3-4 tetes kemudian
sentuh ujung pipet dengan sudut 300 dengan menyentuh pinggur kaca penutup pada
kamar hitung,biarakan kamar hitung terisi cairan sendiri dengan gaya
kapilaritasnya,
3) Biarkan kamar hitung yang sduah terisi selama 2-3 menit.
3.
Cara Menghitung Sel
1) Pakailah
lenssa objektif dengan pembasaran 10 X. lalu kamar hitung dengan bidang
bergaris diletakkan deibawa objektif.
2) Hitunglah
jumlah leukosit yang terdapat dalam 4 bidang besar,pada sudut-sudut seluruh
permukaan dibagi. Dihitung dari kiri atas kekanan kemudian terus kebawah
kakanan ke kiri seterusnya,serta leukosit yang terdapat pada garis batas
sebelah atas dan kiri dihituung dan batas sebelah kanan bawah tidak dihitung.
4.
Perhitungan
Untuk
mendapatakn leukost per mm3 dengan cara
Jumlah Leukoist X factor pengencer =
Volume dihitung
Bila Jumlah leikosit dalam 4 bidang (1,2,3,4)
adalah N maka
Julah Leukosit = Nx20 = 50 n //ᶣI darah atau 0,05 Nx 10 g/l
0,4
D.
Nilai Normal
Pria/wanita : 4000-10.000 ribu/ᶣI
v Menghitung Jumlah Eritrosit/Red Blood
Cell Count (RBC)
A.
Tujuan :
untuk mengetahui julah eritrosit dengan menggunakan kamar hitung.
B.
Prinsip :
Darh diencerkan dalam pipet erritrosit, kemudian dimasukkan kedalam kamar
hitung.Jumlah eritrosit dihitung dalam volume tertentu dengan menngguna
Kan factor
konversi,Jumlah eritrosit per ul darah da
Pata
diperhitungkan .
C.
Persiapan :
a)
Alat dan Bahan
1)
Kamar hitung Improved neubauer dan kaca
penutup.
2)
Pipet Pasteur
3)
Mikroskop
4)
Pipet Leukosit atau clinipet 20ᶣI,
Pipet Volumetrik 0,5 ml
5)
Larutan Hayem
b)
Cara Kerja
1.
Mengisi Pipet Eritrosit
Tindakan-tindakan
sama seperti mengisi pipet lekukosit : darah dihisap sampai tanda “0,5” dan
larutan hayem “101”
2.
Mengisi kamar Hitung
Sama halnya dengan
leukosit.
3.
Menghitung Jumlah Sel
Menghitung
eritrosit menggunakan 5 bidang yang tersusun dari 16 bidang kecil(misalnya
:pada keempat sudut bidang besar ditambah dengan satu bidang bagian tengah)
cara perhitungan sama denga leukosit.
D.
Nilai Normal
Laki-laki : 4,3 -5,9 jt/ml Wanita :
3,9-4,8 juta/ml
v Menghitung Jumlah Trombosit
A.
Tujuan :
Untuk mengetahui Kemampuan koagulasi darah.
B. Prinsip : Darah diencerkan dengan larutan
rees ecker,maka sel-sel darah selain trombosit akan hancur
C.
Persiapan :
c)
Alat dan Bahan
1.
Kamar hitung Improved neubauer dan kaca
penutup.
2.
Pipet Pasteur
3.
Mikroskop
4.
Pipet Leukosit atau clinipet 20ᶣI,
Pipet Volumetrik 0,5 ml
5.
Larutan Hayem
d)
Cara Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Isaplah darah kapiler sampai tanda batas
0,5 dan lalu hisap lautan REES ECKER
hingga tanda batas 101,homogenkan selama 3 menit.
3.
Setelah dihomogenkan buang cairan selama
3-4 tetes,lalu isi dikamar hitung dengan
posisi 300.
4.
Letakkan kamar hitung dengan posisi
datar,diamkan selama 3 menit agar trombosit mengendap,lalu maati dibawah
mikroskop pemebesaran 10 dan 40.
5.
Hitunglah trombosit ddalam seluruh bidang
tengah (1 mm2) Volume
80 kotak kecil 80 x 1/4000 = 1/50
FP = 101 – 1/0,5 = 200 x
= 200 x 50 = 10.000
D.
Nilai Normal
150,000-400,000
v Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
A.
Metode :
Westergreen
B.
Prinsip :
Mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit didalam plasma yang satuaanya
mm/jam
C.
Persiapan :
a)
Alat dan Bahan
1.
Pipet Westegreen dan Raknya
2.
Darah Vena
3.
Natrium sitrat/EDTA
b)
Prosedur Kerja
1. Siapkan
Alat dan bahan
2. Sampel
darah citrate adalah 4 ; 1 yang mana (4 bagian darah vena + natrium sitrat 3,2%
) atau darah edta diencerkan dengan Nacl (4;1) homogenkan sebelum diperiksa
3. Sampel
darah yang telah diencerkan dimasukkan kedalam tabung westegreen smapai tanda
batas skala O.
4. Tabung
diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus,jauhkan dari getaran maupun sinar
matahari langsung.
5. Biarkan
sampai 1 jam dan catat berapa mm penurunan Leukositnya
D. Nilai
Normal
Laki-Laki : 0-20 mm/jam
Perempuan : 0-15 mm/jam
v Pemeriksaan Hematokrit
A.
Metode :
Mikropipet
B.
Prinsip :
sampel darah dalam pipa kapiler disentrifuge dalam waktu tertentu kemudian dibaca
volume dari masa didasar pipe kapiler dinyatakan sekian persen dari volume
semula.
C.
Persiapan :
a)
Alat dan Bahan
1.
tabung hematokrit mikro
2.
skala hematokrit
3.
Centrifuge
4.
lancet / spoit
5.
Kapas
6.
Vena/kapiler
b)
Procedur kerja :
1. Diambil darah vana atau darah kapiler
2. Isi pipet hematokrit mikro dengan darah sampai tanda
garis merah, lalu dibuat pembanding
3. Putar pada centrifuge hematokrit selama 2 menit
4. Dikeluarkan dari centrifuge lalu ukur pada skala
hematokrit.
D. Nilai Normal
Laki-laki : 40 –
48 vol/dl
Perempuan : 37 – 43 vol/dl
PEMERIKSAAN IMUNOLOGI
v Pemeriksaan Golongan Darah
A.
Prinsip :Aglutinogen dalam darah bereaksi dengan agglutinin
dalam serum menghasilkan reaksi aglutinasi.
B.
Persiapan :
a) Alat dan Reagen
1.
Aplikator/ pengaduk,Kapas Alkohol
2.
Lancet, Objek glass
3.
Serum anti A, Serum anti B,Serum anti AB.
4.
Darah Vena
b) Prosedur :
1. Desinfeksi jari pasien yang akan ditusuk dengan alcohol
70% biarkan hingga kering.
2. Tusuk
cepat dengan lancet steril
3. Tetesan
darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering kemudian tetesan
berikutnya diletakkan di atas objek glass dengan tiga bagian tetesan darah
4. Tetesi
masing-masing dengan anti serum A, anti serum anti B, anti serum AB lalu, Dicampur
dengan baik lalu putar pada rotamix.
C.
Interpretasi :
Hasil golongan darah didasarkan atas ada tidaknya
aglutinasi
o
Golongan darah A : Aglutinasi di anti A
§ Golongan
darah B : Aglutinasi di anti B
§ Golongan
darah AB: Aglutinasi di anti A dan anti B
§ Golongan darah O :
Tidak terjadi aglutinasi
v Plano Test
A.
Metode : Strip
B. Prinsip :
Pregna strip merupakan suatu strip dari bantalan penyerap
specimen, membrane dan bantalan penyerap sisa reaksi. Bantalan penyerap
specimen mengandung antibody monoclonal mouse anti – HCG yang di konjugasi
dengan zat warna dalam colloidal gold. Zona test pada daerah
membrane di ikat dengan antibody goat anti HCG dan zona control dengan goat
anto mouse IgG. Selama pengetesan,
specimen urine di isap oleh bantalan penyerap sisa reaksi dengan gaya kapiler.
Dalam bantalan penyerap specimen,
C. Persiapan :
a) Alat dan Bahan
1. Urine
2. Strip
3. Tabung
Reaksi.
b)
Prosedur Kerja
1.
Bahan Urine dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
2.
Kesimpulan ujung strip dicelupkan ke dalam
tabung yang berisi urine tersebut
3.
Selama kira-kira 5 menit , amati garis
yang tampak pada strip.
D. Hasil :
( +)
2 garis biru
(-) 1 garis biru
v Pemeriksaan Widal
A.
Metode :
Slide / Objek Glass
B.
Prinsip :
Antibody dalam serum direaksikan dengan antigen
salmonella yang kemudian dilihat adanya aglutinasi
C. Persiapan :
a) Alat dan Bahan
1. Serum
2. Suspensi O,H,AH,BH
3. Pengaduk
4. Centripuge.
5.
Clinipet 20 µ dan Tipl
6. Slide
b) Prosedur :
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Teteskan 20 µl reagen suspensi antigen O,
suspensi antigen H, suspense antigen AH, suspensi antigen BH pada slide yang telah
disiapkan
3.
Campur,
putar pada rotamixnya, diamkan 1 menit
4.
Kemudian baca hasil.
D.
Interprestasi Hasil
o
Aglutinasi : (+)
o
Tidak ada aglutinasi (-)
Penentuan titer pada pemeriksaan widal ditentukan berdasarkan tebal tipisnya aglutinasi yang terlihat pada permukaan slide.disesuaikan titernya (1/40, 1/80. 1/160, 1/320)
v Pemeriksaan HCG
A.
Metode :
Imunkromatografi rapid tes
B. Tujuan
: Untuk mengetahui adanya
Hormone Gonadotropin didalam urine,yang digunakan untuk mengetahui kehamilan
secara dini.
C. Prinsip : HCG yang terdapat dalam urine
bereaksi dengan anti HCG yang terikat pada partikel strip yang ditandai dengan
adanya garis merah.
D. Persiapan :
a) Alat
dan Bahan
1) Wadah
Urine
2) Test
Strip
3) Urine
b) Prosedur
Kerja
1) Keluarkan
strip dari kemasan pada tempat yang datar dan kering celpukan strip pada sampel
urine sampai tanda garis bawah
2) Diamkan
sampai muncul tanda garis pada alat test
3) Baca
Hasil dalam waktu kurangdari Imenit.
4) Jangan
membaca hasil lebih dari I menit
c) Hasil
Positife
(+) : ada tanda garis 2
Negatif
(-) : garis hanya Satu
Invalid : Terbentuk garis meras pada garis test
PEMERIKSAAN PARASITOLOGI
v Pemeriksaan Malaria
A. Tujuan : Untuk mengidentifikasi parasit penyebab
malariadslsm sediaan darah tepi
B. Persiapan
a) Alat
Dan Bahan
1) Auto
Klik
2) Lancet
3) Objek
glass,Rak pengecetan
4) Darh
kapiler
5) Larutan
Giemsa
b) Prosedur
Kerja
1. Sediaan
Darah Tebal
1) Siapkan
Alat dan bahan.
2) Desinfeksi
ujung jari pasien menggunakan kapas alcohol,biarkan hingga kering.lalu tusuk
ujung jari dengan lancet 3 mm-5 mm,darah pertama dihapus.
3) Lalu
setuhkan tetsan darah pada objek gelassebanyak 1 atau3 tetes.lebarkan
berlawanan sampai diameter satu dan biarkan sampai kering.
2. Sediaan
darah Tipis
1) Darahditetskan
pada objek gelas 1, atau2 tetes
2) Ambil kaca objek yang lain.tempelkan pada tetesan dara dan geserkan hingga bebrbentuk seperti bendera yang tidak berlubang.lalu keringkan sediaan.
3) Pewarnaan sediaan
1) Siapakan sediaan darah tebal dan tipis yang
sudah kering.
2) Fiksasi dengan methanol diamkan selama
beberapa menit
3) Setelah 2 -3 menit siram denga air mengalir.
4) Laruh pulas lagi dengan larutan giemsa dengan
perbandingan 1:1(3 ml aquadest : 1 ml giemsa)
5) Diamkan selama 15 menit setelah itu bilas
dengan air mengalir hingga zat warna hilang.
6) Amati dimikrosokop dengan menggunakan Imersi
Oil.pemebesaran 100 X.
C. Pelaporan : Tidak ditemukan adanya Palasmodium
Ditemukan Plasmodium(spesies,stadium,dan jumlah)
v Pemeriksaan Feses
A.
Prinsip : Pemeriksaan
parasitologi secara mikroskopis lalu diwarnai dengan cat tertentu sehingga
parasit yang terdapat didalamnya nampak jelas pada pemeriksaan mikroskopik.
B.
Persiapan :
a) Alat dan Bahan
1. Feces
2. Deck Glass
3. Eosim
4. Lidi
5. Mikroskop
6. Objek Glass
7. Pipet Tetes
b) Prosedur :
1.
Disiapkan
objek glass yang bersih dan kering.
2.
Ditetesi
eosin sebanyak 1-2 tetes
3.
Dengan
menggunakan lidi ambil sedikit feces kemudian diaduk
diatas objek glass.lalu letakkan deck glass
4.
Diperiksa
dibawah mikroskop.
C. Pelaporan
Ditemukan adanya telur
cacing
Tidak ditemukan adanya telur cacing.
PEMERIKSAAN
URINALISIS
·
Pemeriksaan
Protein Urine
A.
Metode :
Asam Sulfosalisis
B.
Prinsip :
Protein Bila dipanaskan dalam suasan asam diapanaskan akan mengumpal
C.
Persiapan :
a)
Alat dan Bahan
1.
Urine
2.
Asam sulfosalisis
3.
Bunsent.penjepit
4.
Tabung reaksi,pipet
b)
Prosedur Kerja
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Pipet Urine 2 ml urine + 8 tetes asam
sulfosalisis
3.
Panaskan dibunsen,menggunakan Bunsen
4.
Amati Hasilnya
D.
Hasil
Jernih (-) negative
Keruh (+) Positif
·
Pemeriksaan
Glucosa
A.
Metode : Benedict
B. Prinsip : Dalam suasana alkali kuat,gula-gula
(reduktor) akan mereduksi cupri menjadi cuprohidroksida (CuOH) yang bewarna
kuning atau cupra oksida yang bewarna merah.
C. Persiapan :
a)
Alat dan Bahan
1. Benedict
2. Urine
3. Bunsen/penjepit
4. Tabung
reaksi
b)
Prosedur Kerja
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Pipet
2 ml benedict dalam 8 tetes urine
3. Panaskan
dibunsen menggunakan,penjepit
4. Amati
hasilnya
D. Hasil
Negatif
(-) : warna Biru
Trace
(+/-) : Warna Hijau
(+) : Warna Hijau endapan
Kuning
(++) : Warna Kuning
(+++) : Warna Jingga endapan Kuning
(++++) : Warna Merah Bata
·
Pemeriksaan
Sedimen Urine
A.
Metode :
Sedimentasi
B.
Tujuan : Untuk mengamati adanya sel dan
benda yang berbeentuk partikel yang terdapat banyak unsure yang mana ada
kaitannnya denga infeksi (bakteri atau virus) yang dapat menyebabakan ISK
(infeksi saluran kemih) dan gagal ginjal.
C.
Perisapan :
a)
Alat dan Bahan
1)
Centripuge
2)
Urine
3)
Pipet tetes
4)
Objek gelas
5)
Cover glass
b)
Prosedur Kerja
1)
Siapakan alat dan bahan.
2)
Sampel urine dipindahkan dalam tabung
centripuge, selanjutnya centripuge dengan kecepatan (1500-2000 rpm) selama
5menit.
3)
Setelah itu ,urine yang dalam tabung
dibuang,hingga didaptkan endapat urine kira-kira 0,2-0,5 ml
4)
Endapan ditetska dalam objek gelas dan
ditutup menggunakan objek gelas,atau endapan bisa dcat dengan menggunakan
pewarnaan stenheimer malbin,tetesi endapan 1-2 tetes cat tersebut kemudian
dikocok dan dituang ke objek glass dan ditutup oleh cover glass lalu diperiksa
dengan pembesaran 10x dan 40 x, (yang mana pada pemebesaran 10 x untuk mencari
LPK mengidentifikasis benda_benda besar seperti silinder/Kristal. Sedangkan
untuk 20 x LPB untuk mengidentifikasi sel erit, leko, epitel, ragi,
Trichomonaas, filament lender
D.
Hasil
|
+ |
++ |
+++ |
++++ |
Eritrosit |
4-8 |
8-30 |
Lebih
30 |
penuh |
Leukosit |
0-4 |
5-20 |
Lebih
50 |
penuh |
Silinder/Kristal |
0-1 |
5-20 |
10-3 |
Lebih
30 |
Keterangan
Khusus UNTUK Kristal Ca-Oxalat (+) masih
dinyatakan
normal sedangakn (++) dan (+++) dinyatakan
abnormal