Minggu, 26 Desember 2021

PEMERIKSAAN LABORATORIUM SECARA MANUAL (HB,WBC, RBC,LED,HT, GOLDA, PLANO TEST, WIDAL, HCG, Malaria, feses, Protein urine, Glucosa, sedimen urine)

 

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

v Pemeriksaan Hemoglobin

A.   Metode                : Sahli

B.   Prinsip Kerja        : Hemoglobin (HB) darah ddiubah menjadi asam hematin dengan adanya bantuan HCL O,1 N yang kadar dari asama hematin diukur dengan warna standar dengan mata biasa.

C.   Persiapan             :

a)    Alat dan Bahan

1.    Hemoglobinometer (hemometer) ; (tabung pengencer, Pipet Hb,) Pipet tetes, selang penghisap, Batang pengaduk)

2.    HCL O,1 N

3.    Aquadest, darah kapiler,lanset

b)    Prosedur Kerja

1.    Siapkan alat dan bahan.

2.    Masukan HCL hinga tanda batas 2, pada tabung pengencer.

3.    Isapalah darah kapiler menggunakan pipet Hb sebanyak 20I

4.    Hapus darah yang melekat pada ujung pipet,lalu masukkan darah kedalam tabung pengencer yang berisi HCL 0,1 N

5.    Campurkan isi tabung dengan baik kemudian selama 5 menit,Warna cairan tabung menjadi cokelat.

6.    Tambahkan aquadest, tetes demi tetes sambil mengaduk isi tabung sapai diperoleh warna isi tabung sama dengan warrna standar.

c)    Pembacaan Hasil

Laporkan hasil dala gram % (=gram/100ml=gram/dl)

o   Laki-Laki          : 14-18 gr/dl

o   Wanita              : 12-16 gr/dl

v Menghitung Jumlah Leukosit/white Blood Cell Count (WBC)

A.   Tujuan            : Sebagai Indikator yang baik untuk  mengeteahui respon tubuh terhadap infeksi

B.   Prinsip            : Darah diencerkan dengan larutan asam lemak,sell-sel eritrosit akan mengalami hemolisis serta darah menjadi encer sehingga sel-sel leukost lebih mudah di hitung.

C.   Persiapan        :

a)   Alat dan Bahan

1.  Kamar hitung Improved neubauer dan kaca penutup.

2.  Pipet Pasteur

3.  Mikroskop

4.  Pipet Leukosit atau clinipet 20I, Pipet Volumetrik 0,5 ml

5.  Larutan Turk,

b)  Prosedur Kerja

1.  Mengisi Pipet Leukosit

1)      Isaplah dara (Kapiler,EDTA atau Oxalat) sampai garais tanda 0,5, hapus kelebihan darah pada ujung pipet.

2)      lalu hisap larutan TURK, sambil mempertahankan darah tetap pada garis tadi, pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan larutan TURK dihisap perlahan-lahan sampai garis tanda 11 tepat, jangan sampai ada gelembung udara.

3)      Angkatlah pipet dari cairan. Tutp ujung pipet dengan ujung jari kemudian lepaskan karet penghisap.

4)      Kocoklah pipet tadi selama 15-30 detik, jika tidak segera akan dihitung,letakka pipet dalam posisi horizontal

2.  Mengisi Kamar Hitung

1)    Letakkan kamar hitung yang bersih. Kocoklah pipet leukosit tadi selama 3 menit.

2)    Lalu buang cairan 3-4 tetes kemudian sentuh ujung pipet dengan sudut 300  dengan menyentuh pinggur kaca penutup pada kamar hitung,biarakan kamar hitung terisi cairan sendiri dengan gaya kapilaritasnya,

3)    Biarkan kamar hitung yang sduah terisi selama 2-3 menit.

3.  Cara Menghitung Sel

1)      Pakailah lenssa objektif dengan pembasaran 10 X. lalu kamar hitung dengan bidang bergaris diletakkan deibawa objektif.

2)      Hitunglah jumlah leukosit yang terdapat dalam 4 bidang besar,pada sudut-sudut seluruh permukaan dibagi. Dihitung dari kiri atas kekanan kemudian terus kebawah kakanan ke kiri seterusnya,serta leukosit yang terdapat pada garis batas sebelah atas dan kiri dihituung dan batas sebelah kanan bawah tidak dihitung.

4.  Perhitungan

Untuk mendapatakn leukost per mm3 dengan cara

  Jumlah Leukoist X factor pengencer =

                Volume dihitung

 

 Bila Jumlah leikosit dalam 4 bidang (1,2,3,4) adalah N maka

 

          Julah Leukosit = Nx20  = 50 n //I darah atau 0,05 Nx 10 g/l

                              0,4

 

D.   Nilai Normal

Pria/wanita     : 4000-10.000 ribu/I

v Menghitung Jumlah Eritrosit/Red Blood Cell Count (RBC)

A.   Tujuan                 : untuk mengetahui julah eritrosit dengan menggunakan kamar hitung.

B.   Prinsip                 : Darh diencerkan dalam pipet erritrosit, kemudian dimasukkan kedalam kamar hitung.Jumlah eritrosit dihitung dalam volume tertentu dengan menngguna

Kan factor konversi,Jumlah eritrosit per ul darah da

Pata diperhitungkan .

C.   Persiapan             :

a)      Alat dan Bahan

1) Kamar hitung Improved neubauer dan kaca penutup.

2) Pipet Pasteur

3) Mikroskop

4) Pipet Leukosit atau clinipet 20I, Pipet Volumetrik 0,5 ml

5) Larutan Hayem

b)      Cara Kerja

1.    Mengisi Pipet Eritrosit

Tindakan-tindakan sama seperti mengisi pipet lekukosit : darah dihisap sampai tanda “0,5” dan larutan hayem “101”

2.    Mengisi kamar Hitung

Sama halnya dengan leukosit.

3.    Menghitung Jumlah Sel

Menghitung eritrosit menggunakan 5 bidang yang tersusun dari 16 bidang kecil(misalnya :pada keempat sudut bidang besar ditambah dengan satu bidang bagian tengah) cara perhitungan sama denga leukosit.

D.   Nilai Normal

Laki-laki         : 4,3 -5,9 jt/ml   Wanita : 3,9-4,8 juta/ml

v Menghitung Jumlah Trombosit

A.   Tujuan             : Untuk mengetahui Kemampuan koagulasi darah.

B.   Prinsip              : Darah diencerkan dengan larutan rees ecker,maka sel-sel darah selain trombosit akan hancur

C.   Persiapan             :

c)      Alat dan Bahan

1.  Kamar hitung Improved neubauer dan kaca penutup.

2.  Pipet Pasteur

3.  Mikroskop

4.  Pipet Leukosit atau clinipet 20I, Pipet Volumetrik 0,5 ml

5.  Larutan Hayem

d)      Cara Kerja

1.    Siapkan alat dan bahan

2.    Isaplah darah kapiler sampai tanda batas 0,5 dan  lalu hisap lautan REES ECKER hingga tanda batas 101,homogenkan selama 3 menit.

3.    Setelah dihomogenkan buang cairan selama 3-4 tetes,lalu isi dikamar hitung  dengan posisi 300.

4.    Letakkan kamar hitung dengan posisi datar,diamkan selama 3 menit agar trombosit mengendap,lalu maati dibawah mikroskop pemebesaran 10 dan 40.

5.    Hitunglah trombosit ddalam seluruh bidang tengah (1 mm2) Volume 80 kotak kecil  80 x 1/4000 = 1/50

                   FP = 101 – 1/0,5 = 200 x

                                              = 200 x 50 = 10.000

 

D.   Nilai Normal

150,000-400,000

v Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

A.    Metode               :  Westergreen

B.    Prinsip                : Mengukur kecepatan sedimentasi sel eritrosit didalam plasma yang satuaanya mm/jam

C.   Persiapan             :

a)    Alat dan Bahan

1.  Pipet Westegreen dan Raknya

2.  Darah Vena

3.  Natrium sitrat/EDTA

b)    Prosedur Kerja

1.  Siapkan Alat dan bahan

2.  Sampel darah citrate adalah 4 ; 1 yang mana (4 bagian darah vena + natrium sitrat 3,2% ) atau darah edta diencerkan dengan Nacl (4;1) homogenkan sebelum diperiksa

3.  Sampel darah yang telah diencerkan dimasukkan kedalam tabung westegreen smapai tanda batas skala O.

4.  Tabung diletakkan pada rak dengan posisi tegak lurus,jauhkan dari getaran maupun sinar matahari langsung.

5.  Biarkan sampai 1 jam dan catat berapa mm penurunan Leukositnya

D.   Nilai Normal

Laki-Laki       : 0-20 mm/jam

Perempuan     : 0-15 mm/jam

v Pemeriksaan Hematokrit

A.   Metode              : Mikropipet

B.   Prinsip              : sampel darah dalam pipa kapiler disentrifuge dalam waktu tertentu kemudian dibaca volume dari masa didasar pipe kapiler dinyatakan sekian persen dari volume semula.

C.   Persiapan          :

a)      Alat dan Bahan

1.    tabung hematokrit mikro

2.    skala hematokrit

3.    Centrifuge

4.     lancet / spoit

5.     Kapas

6.    Vena/kapiler

b)      Procedur kerja :

1.    Diambil darah vana atau darah kapiler

2.    Isi pipet hematokrit mikro dengan darah sampai tanda garis merah, lalu dibuat pembanding

3.    Putar pada centrifuge hematokrit selama 2 menit

4.    Dikeluarkan dari centrifuge lalu ukur pada skala hematokrit.

 

D.   Nilai Normal

  Laki-laki : 40 – 48 vol/dl

                    Perempuan : 37 – 43 vol/dl

PEMERIKSAAN IMUNOLOGI

v Pemeriksaan Golongan Darah

A.   Prinsip                 :Aglutinogen dalam darah bereaksi dengan agglutinin dalam serum menghasilkan reaksi aglutinasi.

B.    Persiapan           :

a)    Alat dan Reagen

1.  Aplikator/ pengaduk,Kapas Alkohol

2.  Lancet, Objek glass

3.  Serum anti A, Serum anti B,Serum anti AB.

4.  Darah Vena

b)    Prosedur        :

1.  Desinfeksi jari pasien yang akan ditusuk dengan alcohol 70% biarkan hingga kering.

2.  Tusuk cepat dengan lancet steril

3.  Tetesan darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering kemudian tetesan berikutnya diletakkan di atas objek glass dengan tiga bagian tetesan darah

4.  Tetesi masing-masing dengan anti serum A, anti serum anti B, anti serum AB lalu, Dicampur dengan baik lalu putar pada rotamix.

 

C.   Interpretasi     :

Hasil golongan darah didasarkan atas ada tidaknya aglutinasi

o   Golongan darah A : Aglutinasi di anti A

§  Golongan darah B  : Aglutinasi di anti B

§  Golongan darah AB: Aglutinasi di anti A dan anti B

§  Golongan darah O : Tidak terjadi aglutinasi

 

v Plano Test

A.   Metode                 : Strip

B.  Prinsip           : Pregna strip merupakan suatu strip dari bantalan penyerap specimen, membrane dan bantalan penyerap sisa reaksi. Bantalan penyerap specimen mengandung antibody monoclonal mouse anti – HCG yang di konjugasi dengan zat warna dalam colloidal gold. Zona test pada daerah membrane di ikat dengan antibody goat anti HCG dan zona control dengan goat anto mouse IgG. Selama pengetesan, specimen urine di isap oleh bantalan penyerap sisa reaksi dengan gaya kapiler. Dalam bantalan penyerap specimen,

C.  Persiapan       :

a)    Alat dan Bahan

1.  Urine

2.  Strip

3.  Tabung Reaksi.

b)    Prosedur Kerja      

1.  Bahan Urine dimasukkan ke dalam tabung reaksi

2.  Kesimpulan ujung strip dicelupkan ke dalam tabung yang berisi urine tersebut

3.  Selama kira-kira 5 menit , amati garis yang tampak pada strip.

D.   Hasil                 :

     ( +) 2 garis biru

                (-) 1 garis biru

v Pemeriksaan Widal

A.   Metode   : Slide / Objek Glass

B.   Prinsip     : Antibody dalam serum direaksikan dengan antigen

                        salmonella yang kemudian dilihat adanya aglutinasi

C.   Persiapan     :

a)    Alat dan Bahan

1.  Serum

2.  Suspensi O,H,AH,BH

3.  Pengaduk

4.  Centripuge.

5.  Clinipet 20 µ dan Tipl

6.  Slide

b)    Prosedur          :

1.  Siapkan alat dan bahan

2.  Teteskan 20 µl reagen suspensi antigen O, suspensi antigen H, suspense antigen AH, suspensi antigen BH pada slide yang telah disiapkan

3.  Campur, putar pada rotamixnya, diamkan 1 menit

4.  Kemudian baca hasil.

D.   Interprestasi Hasil

o   Aglutinasi : (+)

o   Tidak ada aglutinasi (-)

Penentuan titer pada pemeriksaan widal  ditentukan berdasarkan tebal tipisnya aglutinasi yang terlihat pada permukaan slide.disesuaikan titernya (1/40, 1/80. 1/160, 1/320)

v Pemeriksaan HCG

A.   Metode              : Imunkromatografi rapid tes

B.   Tujuan              : Untuk mengetahui adanya Hormone Gonadotropin didalam urine,yang digunakan untuk mengetahui kehamilan secara dini.

C.   Prinsip              : HCG yang terdapat dalam urine bereaksi dengan anti HCG yang terikat pada partikel strip yang ditandai dengan adanya garis merah.

D.   Persiapan          :

a)    Alat dan Bahan

1)    Wadah Urine

2)    Test Strip

3)    Urine

b)    Prosedur Kerja

1)    Keluarkan strip dari kemasan pada tempat yang datar dan kering celpukan strip pada sampel urine sampai tanda garis bawah

2)    Diamkan sampai muncul tanda garis pada alat test

3)    Baca Hasil dalam waktu kurangdari Imenit.

4)    Jangan membaca hasil lebih dari I menit

c)    Hasil

Positife (+)  : ada tanda garis 2

Negatif (-)    : garis hanya Satu

Invalid         : Terbentuk garis meras pada garis test

PEMERIKSAAN PARASITOLOGI

v Pemeriksaan Malaria

A.   Tujuan     : Untuk mengidentifikasi parasit penyebab malariadslsm sediaan darah tepi

B.   Persiapan

a)    Alat Dan Bahan

1)      Auto Klik

2)      Lancet

3)      Objek glass,Rak pengecetan

4)      Darh kapiler

5)      Larutan Giemsa

b)      Prosedur Kerja

1.    Sediaan Darah Tebal

1)    Siapkan Alat dan bahan.

2)    Desinfeksi ujung jari pasien menggunakan kapas alcohol,biarkan hingga kering.lalu tusuk ujung jari dengan lancet 3 mm-5 mm,darah pertama dihapus.

3)    Lalu setuhkan tetsan darah pada objek gelassebanyak 1 atau3 tetes.lebarkan berlawanan sampai diameter satu dan biarkan sampai kering.

 

2.  Sediaan darah Tipis

1)    Darahditetskan pada objek gelas 1, atau2 tetes

2)    Ambil kaca objek yang lain.tempelkan pada tetesan dara dan geserkan hingga bebrbentuk seperti bendera yang tidak berlubang.lalu keringkan sediaan.

3)  Pewarnaan sediaan

1)  Siapakan sediaan darah tebal dan tipis yang sudah kering.

2)  Fiksasi dengan methanol diamkan selama beberapa menit

3)  Setelah 2 -3  menit siram denga air mengalir.

4)  Laruh pulas lagi dengan larutan giemsa dengan perbandingan 1:1(3 ml aquadest : 1 ml giemsa)

5)  Diamkan selama 15 menit setelah itu bilas dengan air mengalir hingga zat warna hilang.

6)  Amati dimikrosokop dengan menggunakan Imersi Oil.pemebesaran 100 X.

 

C.   Pelaporan     : Tidak ditemukan adanya Palasmodium

                      Ditemukan Plasmodium(spesies,stadium,dan jumlah)

v Pemeriksaan Feses

A.   Prinsip             : Pemeriksaan parasitologi secara mikroskopis lalu diwarnai dengan cat tertentu sehingga parasit yang terdapat didalamnya nampak jelas pada pemeriksaan mikroskopik.

B.   Persiapan         :

a)   Alat dan Bahan

1.  Feces

2.  Deck Glass

3.  Eosim

4.  Lidi

5.  Mikroskop

6.  Objek Glass

7.  Pipet Tetes

b)    Prosedur      :

1.    Disiapkan objek glass yang bersih dan kering.

2.    Ditetesi eosin sebanyak 1-2 tetes

3.    Dengan menggunakan lidi ambil sedikit feces kemudian diaduk

diatas objek glass.lalu letakkan deck glass

4.    Diperiksa dibawah mikroskop.

C.   Pelaporan

Ditemukan adanya telur cacing

Tidak ditemukan adanya telur cacing.

PEMERIKSAAN URINALISIS

·        Pemeriksaan Protein Urine

A.   Metode            : Asam Sulfosalisis

B. Prinsip              : Protein Bila dipanaskan dalam suasan asam diapanaskan akan mengumpal

C. Persiapan          :

a)    Alat dan Bahan

1.    Urine

2.    Asam sulfosalisis

3.    Bunsent.penjepit

4.    Tabung reaksi,pipet

b)    Prosedur Kerja

1.    Siapkan alat dan bahan

2.    Pipet Urine 2 ml urine + 8 tetes asam sulfosalisis

3.    Panaskan dibunsen,menggunakan Bunsen

4.    Amati Hasilnya

D.       Hasil

    Jernih (-) negative

    Keruh (+) Positif

·    Pemeriksaan Glucosa

A.   Metode            :     Benedict

B. Prinsip : Dalam suasana alkali kuat,gula-gula (reduktor) akan mereduksi cupri menjadi cuprohidroksida (CuOH) yang bewarna kuning atau cupra oksida yang bewarna merah.

C. Persiapan            :

a)        Alat dan Bahan

1.  Benedict

2.  Urine

3.  Bunsen/penjepit

4.  Tabung reaksi

b)        Prosedur Kerja

1.  Siapkan alat dan bahan.

2.  Pipet 2 ml benedict dalam 8 tetes urine

3.  Panaskan dibunsen menggunakan,penjepit

4.  Amati hasilnya

D.   Hasil

Negatif (-)         : warna Biru

Trace (+/-)        : Warna Hijau

(+)                     : Warna Hijau endapan Kuning

(++)                   : Warna Kuning

(+++)               :  Warna Jingga endapan Kuning

(++++)             : Warna Merah Bata

·        Pemeriksaan Sedimen Urine

A.    Metode : Sedimentasi

B. Tujuan          : Untuk mengamati adanya sel dan benda yang berbeentuk partikel yang terdapat banyak unsure yang mana ada kaitannnya denga infeksi (bakteri atau virus) yang dapat menyebabakan ISK (infeksi saluran kemih) dan gagal ginjal.

 

C. Perisapan              :

a)    Alat dan Bahan

1)    Centripuge

2)    Urine

3)    Pipet tetes

4)    Objek gelas

5)    Cover glass

b)    Prosedur Kerja

1)    Siapakan alat dan bahan.

2)    Sampel urine dipindahkan dalam tabung centripuge, selanjutnya centripuge dengan kecepatan (1500-2000 rpm) selama 5menit.

3)    Setelah itu ,urine yang dalam tabung dibuang,hingga didaptkan endapat urine kira-kira 0,2-0,5 ml

4)    Endapan ditetska dalam objek gelas dan ditutup menggunakan objek gelas,atau endapan bisa dcat dengan menggunakan pewarnaan stenheimer malbin,tetesi endapan 1-2 tetes cat tersebut kemudian dikocok dan dituang ke objek glass dan ditutup oleh cover glass lalu diperiksa dengan pembesaran 10x dan 40 x, (yang mana pada pemebesaran 10 x untuk mencari LPK mengidentifikasis benda_benda besar seperti silinder/Kristal. Sedangkan untuk 20 x LPB untuk mengidentifikasi sel erit, leko, epitel, ragi, Trichomonaas, filament lender

 

D.   Hasil

 

+

++

+++

++++

Eritrosit

4-8

8-30

Lebih 30

penuh

Leukosit

0-4

5-20

Lebih 50

penuh

Silinder/Kristal

0-1

5-20

10-3

Lebih 30

 Keterangan

 Khusus UNTUK Kristal Ca-Oxalat (+) masih dinyatakan        

 normal sedangakn (++) dan (+++) dinyatakan abnormal

Read more