Minggu, 26 Desember 2021

MAKALAH TROMBOSIT

 

Bab I

Pendahuluan

A.    Latar Belakang

Trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit, suatu sel muda yang besar dalam sumsum tulang. Megakariosit matang ditandai proses replikasi endomiotik inti dan makin besarnya volume plasma, sehingga pada akhirnya sitoplasma menjadi granular dan terjadi pelepasan trombosit. Setiap megakariosit mampu menghasilkan 3000 - 4000 trombosit, waktu dari diferensiasi sel asal (stem cell) sampai dihasilkan trombosit memerlukan waktu sekitar 10 hari. Masa hidupnya sekitar 8-10 hari .

Trombosit adalah sel darah tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 1 - 4 mikrometer dan volume 7 – 8 fl. Trombosit dapat dibagi dalam 3 daerah (zona), zona daerah tepi berperan sebagai adhesi dan agregasi, zona “sol gel” menunjang struktur dan mekanisme interaksi trombosit, zona organel berperan dalam pengeluaran isi trombosit. Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbatan mekanis sebagai respon hemostatik normal terhadap luka.

B.    Tujuan

            Makalah ini dibuat tujuannya agar pembaca mengetahui apa itu trombosit, fungsi dari trombosit, dan kelainan trombosit.

C.    Manfaat

Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui apa itu trombosit, fungsi dari trombosit, dan kelainan trombosit.

D.    Permasalahan

Belum diketahuinya apa itu itu trombosit, fungsi dari trombosit, dan kelainan trombosit.

                                                                                                                                                                                                                                                                      

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Definisi

Trombosit (en:platelet, thrombocyte) (el:θρόμβος - "klot" dan κύτος - "sel") adalah sel anuclear (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (en:megakaryocyte) pendahulunya. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yang sedikit dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses koagulasian darah. Masa hidupnya sekitar 8-10 hari dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Trombosit berjumlah 250.000 sampai 4000.000 per milimeterkibik. Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit dalam sumsum tulang.                   

B.    Fungsi Trombosit dan Proses Pembekuan Darah

Trombosit berfungsi dalam hemostasis ( penghentian perdarahan) dan perbaikan  pembuluh darah yang robek.

Mekanisme hemostasis dan pembekuan darah melibatkan suatu proses yang cepat.

1.   Vasokontriksi pembuluh darah.

     Jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi yang rusak melepaskan serotonoi dan tromboksan A2 (prostagladin), yang menyebabkan otot polos dinding pembuluh darah berkontraksi. Hal ini pada awalnya akan mengurangi darah yang hilang.

2.  Sumbatan trombosit

a.    Trombosit membengkak, menjadi lengket, dan menempel pada serabut kolagen dinding pembuluh darah yang rusak, membentuk sumbatan trombosit,

b.   Trombosit melepaskan ADP untuk mengaktifasi trombosit lain,sehingga mengakibatkan agregasi trombosit untuk membentuk sumbat, Jika kerusakan pembuluh darah kecil,maka sumbatan trombosit mampu menghentikan pendarahan. Jika kerusakannya besar, maka kerusakan trombosit dapat mengurangi perdarahan,sampai proses pembekuan terbentuk.

3.   Pembekuan darah.

     Kulit dan pembuluh darah yang terluka dapat menyebabkan banyak keping darah (trombosit) yang pecah dan mengeluarkan enzim tromboplastin atau trombokinase. tromboplastin bertemu dengan protrombin dan ion Ca2+ sehingga terbentuk trombin. Trombin bertemu dengan fibrinogen membentuk fibrin yang berupa benang – benang halus untuk menghalangi darah keluar. Gambar 02 yang menunjukkan skema pembekuan darah. Proses pembentukan fibrin sampai darah berhenti keluar dinamakan pembekuan darah.                                                                                         

4.   Pembentukan jaringan ikat.

Setelah pembekuan terbentuk akan terjadi pertumbuhan jaringan ikat kedalam bekuan darah untuk menutup luka secara permanen.

Penguraian bekuan darah

·       Segera setelah terbentuk bekuan akan beretraksi (menyusut) akibat kerja protein kontraktil dalam trombosit. Jaring-jaring fibrin dikontraksi untuk menarik permukaan yang terpotong agar saling mendekat dan untuk menyediakan kerangka kerja untuk perbaikan jaringan.

·        Bersamaan dengan retraksi bekuan,suatu cairan yang disebut serum keluar dari bekuan. Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen dan tanpa faktor lain yang terlibat dalam mekanisme pembekuan.

o   Sumber faktor-faktor pembekuan

a.   Hati, mensintesis sebagian besar faktor pembekuan,sehingga berperan paling penting dalam pembekuan darah. Penyakit hati yang menggangu sintesis hati dapat menimbulkan kesulitan pembekuan.                                                                                                   

b.    Vitamin K, sangat penting dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan lainya dalam hati. Absorpsi vitamin ini dari usus bergantung pada garam empedu yang diproduksi hati. Sumbatan pada saluran empedu maka kemampuan untuk membentuk bekuan akan berkurang.

C.    Pemeriksaan Trombosit

·      Membuat Pengenceran

                                       I.    Sama seperti menghitung leukosit , dibuat pengenceran 1: 26. Larutan pengencer sebanyak 0,5 ml dimasukkan dengan menggunakan pipet volumetrik 0,5 ml ke dalam tabung ukuran 75 x 10 mm.

                                     II.    Tambahkan 20 ul darah EDTA ke dalam tabung tersebut sehingga darah diencerkan 1:26. Pada waktu mengambil 20 ulbdarah EDTA jangan lupa mengocok botol darah dengan baik agar darah di dalam botol menjadi homogen. Sebelum memasukkan 20 ul darah ke dalam larutan pengencer, hapuslah kelebihan darah yang ada di luar pipet. Hati – hati agar darah di dalam pipet tidak ikut terserap.

                                   III.    Darah yang tersisa  di dalam pipet dibilas dengan mengisap dan mengeluarkan larutan pengencer sebanyak 3 kali.

                                   IV.    Suspensi ini dicampur selama 10 – 15 menit dengan menggunakan tangan atau mechanical mixer.

·       Mengisi Kamar Hitung

        Untuk hitung trombosit , kamar hitung yang telah diisi, dimasukkan ke dalam cawan petri tertutup yang telah berisi kapas atau kertas saring basah dan dibiarkan selama 20 menit agar semua trombosit dalam kamar hitung mengendap.

·       Menghitung Jumlah Sel

        Untuk hitung trombosit , sama seperti hitung eritrosit dihitung semua trombosit yang ada pada ke lima bidang yaitu A,B,C,D, dan E. minimal harus hitung sejumlah 200 trombosit.                                                                             

·       Perhitungan

Jumlah trombosit = jumlah trombosit yang dihitung /volume yang dihitung (ul) x factor pengenceran

Bila jumlah trombosit yang dihitung dalam ke 5 bidang (A,B,C,D, dan E) adalah N maka jumlah trombosit = N/0,02 x 26

                                                = N x 1300/ul darah atau

                                                = N x 1300 x 106/liter darah.

·       Kelainan Morfologi  Trombosit

        Trombosit harus dinilai kesan jumlah dan kelainan morfologi. Dalam keadaan normal, dalam tiap lapangan pandang dengan pembesaran 10 x 45 dapat dijumpai 4-8 trombosit per 100 eritrosit.

v Giant platelet atau trombosit raksasa.

Trombosit normal berbentuk bulat dengan diameter sangat kecil, bila ukuran trombosit mendekati 7 um disebut trombosit raksasa. Keadaan ini didapat pada trombositemia, mielo sklerosis dan trombositopenia yang disertai dengan trombopoesis yang aktif.

v Bentuk bizare

Bila bentuk trombosit tidak bulat, sehingga bentuk trombosit bermacam – macam disebut trombosit yang bizare. Keadaan seperti ini didapatkan pada idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).

 

D.    Kelainan Trombosit

     Trombosit memiliki fungsi penting dalam mencegah dan menghentikan perdarahan. Sel yang sangat kecil ini bisa anda anggap sebagai sumbat kecil (mikro) yang bertugas setiap kebocoran yang terjadi di pembuluh darah.

 Kelainan trombosit meliputi kuantitas dan kualitas trombosit.

1.         Trombositopenia adalah berkurangnya jumlah trombosit dibawah normal, yaitu kurang dari 150 x 109 /L. Trombositopenia dapat terjadi karena beberapa keadaan :
• Penurunan produksi (megakariositopeni), terjadi bila fungsi sumsum tulang terganggu .

                                                                                                                            5

• Meningkatnya destruksi (megakariositosis), terjadi akibat trombosit yang beredar berhubungan dengan mekanisme imun.
• Akibat pemakaian yang berlebihan (megakariositosis), misalnya pada DIC (Disseminated Intravasculer Coagulation), kebakaran, trauma.
• Pengenceran trombosit.
• Dapat terjadi oleh karena tranfusi yang dibiarkan dalam waktu singkat dengan memakai darah murni yang disimpan sehingga dapat mengakibatkan kegagalan hemostatik pada resipien

        ITP ( Idiopathic Trombocytopenia Purpura) atau Purpura Trombositopenia Idiopatik merupakan suatu keadaan trombositopenia (kurangnya jumlah trombosit) yang disebabkan oleh adanya antibodi anti-trombosit. Jadi antibodi ini merusak trombosit, sehingga terjadi pengrusakan trombosit dan menyebabkan jumlahnya menurun dan menyebabkan manifestasi perdarahan (purpura).

2.      Trombositosis

Trombositosis adalah meningkatnya jumlah trombosit pada peredaran darah diatas normal, yaitu lebih dari 400 x 109 / L. Pada trombositosis apabila rangsangan-rangsangan yang menyebabkan trombositosis ditiadakan maka jumlah trombosit kembali normal, misalnya terjadi pada perdarahan yang akut, contohnya pada trauma waktu pembedahan atau melahirkan.                                                                                                                                                                                     

3.         Trombositemi
Trombositemi yaitu peningkatan jumlah trombosit oleh proses yang ganas. Misalnya pada lekemia mielositik kronik. Jumlah trombosit pada trombositemi dapat melebihi 1.000x109/L.
Kelainan Kualitas Trombosit

4.         Trombositopati dalah keadaan yang menggambarkan kelainan trombosit terutama yang melibatkan “platelet faktor 3” dan selanjutnya pembentukan tromboplastin plasma. Hal ini dapat disebabkan oleh kelainan bawaan / didapat. Separti, Hemofilia adalah suatu penyakit menurun yang dapat menyebabkan darah sulit membeku. Ada Beberapa usaha untuk dapat mengatasi penyakit hemofilia, antara lain yaitu mengonsumsi makanan atau minuman yang sehat, menjaga berat tubuh jangan berlebihan karena berat badan yang berlebihan dapat mengakibatkan pendarahan pada sendi-sendi di bagian kaki, dan berhati-hati lah dalam kehidupan sehari-hari untuk memperkecil risiko terluka. Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal.

           Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya. Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

Bagaimana ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi?

          Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal (Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2). Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentikan perdarahan.

                                                                                 

a.

Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.

b.

Pembuluh darah mengerut/ mengecil.

c.

Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.

d.

Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.


 

 

 

 

                                                                                                                                             

 


a.

Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.

b.

Pembuluh darah mengerut/ mengecil.

c.

Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.

d.

Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.

Load disqus comments

0 komentar