PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Bidang biologi ini amat berguna dalam keakuratan diagnosis tumor dan berbagai penyakit lain yang sampelnya memerlukan pemeriksaan histologis. Cara pembuatan sediaan histologis disebut mikroteknik. Pembuatan sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi. Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air).
B. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu agar kita semua lebih mengenal lagi terhadapa suatu kanker dan dapat mencegah terjadinya suatu penyakit kanker yang dapat membahyakan tubuh manusia
C. Tujuan.
Makalah ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan pemahan kepada kita semua tentang penjelasan dari suatu histopatologi pada kanker yaitu kanker rahim (uterus dan serviks),kanker payudara,kanker prostat,kanker usus,serta memberikan pengetahuan mengenai cara pengobatan ,pencegahan dan diagnosis dari suatu kanker .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Dimana suatu kanker dapat membahayakan tubuh pada manusia sehingga mengakibatkan kematian karena suatu kanker ada yang bersifat ganas dan jinak.
B. Histologi kanker
a) Kanker Payudara.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma.Kanker .yang mana penyakt ini dimasukkan kedalam International world health organization (who) dimasukkan dalam classification of siseases (icd)dengan kode nomor 17.
Ø Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
· 2. Fase inisiasi yang mana pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen.
· 2.Fase promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
Ø Penyebab
· Faktor reproduksi.
· Penggunaan hormon.
· Penyakit fibrokistik.
· Obesitas.
· Konsumsi Lemak.
· Radiasi
· Riwayat keluarga dan faktor genetik.
Ø Gejala.
· Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.
· Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam, berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai
menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk mengkerut, atau timbul borok pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah
Ø Diagnosis
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
· Pemeriksaan payudara sendiri
· Pemeriksaan payudara secara klinis
· Pemeriksaan manografI adalah foto payudara dengan menggunakan alat khusus, tehnik sederhana tidak sakit dan tidak ada suntikan kontras. Dengan cara ini tumor payudara ukuran 0,5 cm dapat dideteksi. Apabila pemeriksaan sendiri ditemukan ada benjolan pada payudara, pemeriksaan dilanjutkan dengan mamografi, pemeriksaan dilanjutkabn dengan patologis, sistologis, biopsy, aspirasi, atau biopsy bedah.
· Biopsi aspirasi.
b) Kanker Prostat
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali sehingga membentuk benjolan atau tumor yang memiliki keganasan. Sel ini dapat menyebar secara metastasis (bahkan menyebar lebih jauh) keseluruh bagian-bagian lain dari tubuh, seperti tulang-tulang, paru-paru, dan hati.
Kanker prostat memang menjadi suatu hal yang menakutkan bagi para pria. Prostat seringkali membesar secara bertahap setelah usia 50 tahun. Pada usia 70 tahun, 80% pria memiliki prostat yang membesar. Banyak pria lansia yang mengalami masalah buang air kecil karena pembesaran prostat (non-kanker). Pada beberapa pria, pembesaran ini diikuti oleh tumbuhnya kanker. Kanker prostat jarang menyerang pria di bawah 45 tahun kecuali riwayat keluarga atau faktor keturunan.Celakanya kanker ini sering tumbuh secara diam-diam dalam kelenjar prostat tanpa gejala apa pun sampai setelah menyebar ketulang dan jaringan di sekitarnya. Itu sebabnya penting sekali bagi pria usia 50 tahun keatas untuk menjalani uji rektal digital yang memungkinkan dokter menemukan benjolan atau pembesaran pada prostat, dan prostate-specific antigen blood test, uji darah untuk mendeteksi sejenis protein yang keluar dari prostat apabila ada tumor.
Ø Patofisiologi
Kanker Prostat terjadi di kelenjar prostat yang terletak di bawah kandung kemih. Sel-sel pada kelenjar ini membesar dan tumbuh dengan cepat daripada kondisi normal dan tidak terkendali sehingga menekan dan merusak jaringan disekitarnya yang diakibatkan adanya faktor-faktor penyebab kanker. Kemudian sel-sel ini membentuk benjolan atau tumor yang memiliki keganasan.Ketika kanker membesar dan menekan pada urethra, aliran urin berkurang dan kencing (membuang air kecil) menjadi lebih sulit. Pasien-pasien dapat juga mengalami rasa terbakar waktu berkemih atau darah didalam urin. Ketika tumor berlanjut tumbuh, ia dapat memblokir secara penuh aliran dari urin, berakibat pada suatu kandung kemih yang membesar dan terhalangi yang sakit. Pada stadium-stadium kemudian, kanker prostat dapat menyebar secara lokal ke jaringan sekelilingnya atau simpul-simpul getah bening yang berdekatan, yang disebut simpul-simpul pelvik (pelvic nodes).Kanker Kanker prostat biasanya menyebar pertama ke tulang belakang bagian bawah (lower spine) atau tulang-tulang panggul/pelvic bones (tulang-tulang yang menhubungkan lower spine ke pinggul-pinggul),
Ø Penyebab
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin akibat adanya perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses penuaan.
Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan. Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar. Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong. Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu.
Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan. Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar. Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong. Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu.
ØGejala.
· Air seni tidak lancar - aliran urin lemah dan butuh waktu lebih lama untuk menuntaskan kencing.
· Penundaan - Anda mungkin harus menunggu beberapa saat di toilet sampai air seni mulai mengalir. Kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air seni.
· Tetesan -sedikit air seni mungkin menetes dan menodai celana dalam Anda tidak lama setelah Anda selesai kencing di toilet.
· Frekuensi - Anda lebih sering kencing daripada biasanya, terutama pada malam hari.
· Urgensi - Anda merasa sangat ‘kebelet’ kencing tiba-tiba.
Ø Diagnosis
Kanker Prostat dapat dideteksi dengan pemeriksaan berikut:
· Test Penanda tumor PSA: yaitu mengukur kadar PSA dalam darah.
· Transrectal Ultrasound (TRUS): yaitu teropong prostat melalui anus.
· Digital Rectal Examinations (DRE): dilakukan pemeriksaan colok dubur oleh dokter untuk merasakan perubahan dalam permukaan kelenjar prostat.
Ø Pengobatan.
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
· Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
· Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.
c) Kanker Usus
Karsinoma atau kanker kolon ialah keganasan tumbuh lambat yang paling sering ditemukan daerah kolon terutama pada sekum, desendens bawah, dan kolon sigmoid. Prognosa optimistik; tanda dan gejala awal biasanya tidak ada. Kanker kolorektal adalah tumbuhnya sel-sel ganas dalam tubuh di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas biasa disebut adenoma yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).
Ø Patofisiologi
Pengaruh obstruksi kolon tidak sehebat pengaruh nya pada obstruksi usus halus, karena pada obstruksi kolon kecuali pada volvulus hamper tidak pernah terjadi strangulasi. Kolon merupakan alat penyimpanan feses sehingga secara relative fungsi kolon sebagai alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu kehilangan cairan dan elektrolit berjalan lambat pada obstruksi kolon distal.
Obstruksi kolon yang berlarut-larut menimbulkan distensi yangamat besar selama katup ileosekal tetap utuh. Bila terjadi insufisiensi katup, timbul refluks dari kolon kedalam ileum terminal sehingga ileumm turut membesar. Oleh karena itu, gejala dan tanda obstruksi tinggi atau obstruksi rendah tergantung dari kompetensi valvula bauhin.Dinding usus halus kuat dan tebal terdiri dari dua lapis otot, yang sirkuler dan longitudinal. Oleh karena itu tidak akan terjadi distensi berlebihan atau ruptur. Sebaliknya, dinding usus besar tipis, Cuma satu otot sirkularis sehingga mudah mengalami distensi. Dinding sekum merupakan bagian kolon yang paling tipis. Oleh karena itu, dapat terjadi ruptur bila teregang.
Ø Penyebab.
· Faktor Genetik
Sekitar 15% dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan riwayat kanker kolorektal pada keluarga terdekat. Seseorang dengan keluarga terdekat yang mempunyai kanker kolorektal mempunyai kemungkinan untuk menderita kanker kolorektal dua kali lebih tinggi bila dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki riwayat kanker kolorektal pada keluarganya.
· Herediter Kanker Kolorektal
Abnormalitas genetik terlihat mampu memediasi progresi dari normal menuju mukosa kolon yang maligna. Sekitar setengah dari seluruh karsinoma dan adenokarsinoma yang besar berhubungan dengan mutasi. Langkah yang paling penting dalam menegakkan diagnosa dari sindrom kanker herediter yaitu riwayat kanker pada keluarga. Mutasi sangat jarang terlihat pada adenoma yang lebih kecil dari 1 cm. Allelic deletion dari 17p ditunjukkan pada ¾ dari seluruh kanker kolon, dan deletion dari 5q ditunjukkan lebih dari 1/3 dari karsinoma kolon dan adenoma yang besar. Dua sindrom yang utama dan beberapa varian yang utama dari sindrom ini menyebabkan kanker kolorektal telah dikenali karakternya. Dua sindrom ini, dimana mempunyai predisposisi menuju kanker kolorektal memiliki mekanisme yang berbeda, yaitu familial adenomatous polyposis (FAP) dan hereditary non polyposis colorectal cancer (HNPCC).
Ø Gejala.
· Nyeri viseral dari kolon kanan yaitu usus tengah, dirasa diulu hati dan daerah kranial pusat
· Nyeri viseral dari kolon kanan, yaitu usus belakang, dirasa di perut bagian bawah
· Penyusupan karsinoma rektum ke daerah panggul dan/ atau anus menyebabkan nyeri dipanggul dalam, dasar panggul, atau daerah anus.
Ø Diagnosa
· Digital rectal exam (DRE): Dokter memasukkan jari – yang sebelumnya diberi sarung tangan dan dilumasi dengan pelicin – ke dalam rektum untuk mengecek daerah yang abnormal. Cara ini hanya mendeteksi tumor yang sudah tumbuh cukup besar dan dirasakan di bagian distal rektum. Namun cara ini berguna sebagai tes skrining awal.
· Fecal occult blood test (FOBT): tes darah pada tinja. Dua jenis tes dapat digunakan untuk mendeteksi darah yang tersembunyi pada kotoran manusia, tes ini menggunakan uji kimia tertentu dan immunochemical. Sensitivitas pengujian immunochemical adalah lebih tinggi dari pengujian kimia (nilai spesifisitas-nya dapat diterima).
· Endoskopi:
o Sigmoidoskopi: Sebuah probe menyala (sigmoidoscope) dimasukkan ke dalam rektum dan usus besar yang lebih rendah untuk memeriksa polip dan kelainan lainnya.
o Colonoscopy: Sebuah probe menyala yang disebut colonoscope dimasukkan ke dalam rektum dan seluruh usus besar untuk mencari polip dan kelainan lain yang mungkin disebabkan oleh kanker. Kolonoskopi memiliki keuntungan bahwa jika polip ditemukan selama prosedur mereka dapat segera dihapus. Jaringan polip juga dapat diambil untuk biopsi.
Ø Pengobatan.
1. Pembedahan (operasi) yang bisa dilakukan selama keadaan masih memungkinkan.
2. Penyinaran (radioterapi).
3. Obat pembunuh sel kanker (sitostika atau kemoterapi).
d) Kanker Rahim
Kanker Rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun
Kanker serviks (kanker leher rahim) adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada rahim kanker yang terjadi pada servik uterus.
Ø Patofisiologi
Kanker Rahim ( endometrium) yang berhubungan dengan hormone disebur kanker endometrium emdometriod dan yang tidak terpengaruh dengan hormone disebut non endometroid.Kanker Rahim( endometrium) yang non endometroid umumnya bersifat lebih ganas disbanding yang endometroid.Beberapa factor terjadinya kanker Rahim/ endrometrium yaitu infertilitas (siklus anovulasi). Akibat rangsang estrogen yang berkepanjangan di jaringan lemak. Faktor keluarga, hipertensi dan diabetes mellitus.Kanker Rahim( endrometrium) bisa berasal dari jaringan lemak, otot atau stroma (jaringan ikat). Sifat kanker ini sangat ganas dan cepat mengalami rekuren yang tidak member respon terhadap radiasi dan kemotrapi.
kanker serviks yang berasal dari sel gepeng. Sel gepeng yang normal akan mengalami perubahan menuju sel kanker karena ada faktor penyebab. Salah satu penyebab terjadinya perubahan menjadi sel kanker di serviks adalah infeksi virus HPV.
Ø Penyebab.
Uterus
o Lanjut usia
o Kegemukan (termasuk contohnya pada penderita Diabetes)
o Menstruasi pertama di usia dini, Menopause yang terlambat.
o Belum pernah hamil
SERVIKS
o Merokok.
o Persetubuhan pertama pada usia dini.
o Mitra seksual berganti-ganti.
o Supresi Imunitas.
Ø Gejala.
UTERUS
o Pendarahan setelah menopause
o Siklus menstruasi yang tidak teratur
o Perdarahan diantara periode menstruasi
SERVIKS
o Pendarahan abnormal dari vagina.
o Perdarahan pasca senggama.
o Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita yang berbau tidak enak.
Ø Diagnosa.
· PAP Smear
PAP Smear adalah suatu metode pengambilan sel mulut rahim dan sel leher rahim dengan cara mengusap mulut dan leher rahim yang mana Pemeriksaan PAP Smear dilakukan di atas kursi periksa kandungan oleh dokter atau bidan yang sudah dilatih dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula
· Kolposkopi adalah satu teknik untuk memperoleh diagnosa histologi untuk merancang tindakan. Pemeriksaan kolposkopi adalah pemeriksaan serviks yang dilakukan dengan alat khusus (kolposkop), alat ini akan memperbesar serviks sehingga gambaran pembuluh darah, gambaran pola sel epitel serviks menjadi jelas. Dengan pembesaran ini akan dapat diketahui perubahan sel ataupun perubahan pembuluh darah yang terjadi. Perubahan sel serviks pada infeksi HPV, perubahan sel serviks pada tahap prakanker akan dapat dilihat dengan kolposkop
· Biopsi memberikan diagnosa histology definitif Biopsi yang diarahkan dengan kolposkopi ditambah kuretase endoserviks dapat menyingkirkan atau memastikan keganasan serviks. Selama prosedur biopsi dokter mengambil sampel dari sel abnormal dari serviks dengan menggunakan alat khusus
BAB I
PENUTUP
Ø Kesimpulan.
· Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Dimana suatu kanker dapat membahayakan tubuh pada manusia sehingga mengakibatkan kematian karena suatu kanker ada yang bersifat ganas dan jinak.
· Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis.
0 komentar